Bisnis.com, JAKARTA – Dua wakil Indonesia yang turun bertanding di babak pertama Malaysia Open 2023, Shesar Hiren Rhustavito dan ganda campuran Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, harus tersingkir.
Dalam pertandingan babak pembuka ajang BWF World Tour Super 1000 yang berlangsung di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Rabu (11/1/2023) siang, kedua wakil Pelatnas Cipayung ini gagal bersinar. Mereka takluk di tangan lawannya masing-masing.
Vito, sapaan akrab Shesar Hiren Rhustavito, tidak berhasil melewati laga sengit dan ketat, lantaran dipaksa menyerah di tangan wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn melalui rubber game dengan skor 23-21, 19-21, dan 22-24.
"Sayang juga, saya gagal menang. Tadi memang pertandingan yang seru dan ketat di tengah embusan angin di lapangan yang harus dikontrol dengan baik. Tadi di poin-poin kritis, saya malah gagal memukul juga karena tidak pas saat memukul karena gagal mengontrol angin," ujar Vito.
Meski begitu, Vito mengaku dari kekalahan ini, dia akan menjadikannya sebagai pelajaran ke depan, apalagi jika ingin meraih kemenangan di setiap pertandingan meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan. Misalnya, di lapangan yang berangin.
"Skornya juga tidak boleh mepet-mepet lagi. Pokoknya harus unggul jauh biar ketika lawan mengejar, saya tidak panik atau kehilangan fokus," kata Vito.
Baca Juga
Sementara bagi Zacha/Bela yang baru masuk orbit turnamen level atas sejak Agustus 2022, mereka perlu meningkatkan performanya.
Maklum, kini mereka bakal bersaing dan menghadapi lawan-lawan papan atas yang sebelumnya tidak pernah dihadapi.
Sayangnya, Zacha/Bela dihentikan wakil dari Jepang Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo melalui straight game dengan skor 17-21 dan 18-21.
"Tadi saat unggul 17-12 di gim kedua, kami malah banyak melakukan kesalahan sendiri. Sayang memang tidak bisa menjaga keunggulan. Ternyata tidak mudah juga beradaptasi di lapangan berangin," kata Zacha.
Zacha meyakini pelajaran penting yang didapat dari kegagalan ini adalah mereka sekarang sudah masuk ke level atas untuk bertemu dengan pemain-pemain top dunia sehingga keduanya harus meningkatkan performa.
"Kami juga harus langsung panas saat main. Enggak boleh seperti mesin diesel yang lambat panas lagi," ujar Zacha.