Bisnis.com, JAKARTA - Di hari ketiga penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, tim ganda putra Indonesia akhirnya turun berlaga.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri langsung bertanding di babak 32 besar pada Rabu (24/8/2022) usai mendapat bye di 64 besar.
Tiga pasangan pertama, sudah menjalani pertandingan di sesi pagi dengan hasil bagus. Semuanya meraih kemenangan dan berhak atas satu tiket ke babak 16 besar.
Marcus/Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengawali comeback dengan manis. The Minions sukses menang atas Jaromir Janacek/Tomas Svejda asal Republik Ceko dua gim langsung 21-14 dan 21-13.
"Senang rasanya bisa kembali bertanding, senang juga kembali ke sini, bertanding di Tokyo. Ini pertandingan pertama jadi masih coba menguasai suasana lapangan. Tapi kami tadi bermain cukup baik, kondisi saya juga bagus, sudah mendekati 100 persen," kata Marcus yang akrab disapa Sinyo itu.
Marcus/Kevin yang masih menjadi pasangan nomor satu dunia dan hadir sebagai unggulan pertama, menjadi salah satu yang dinantikan penampilannya. Gelar juara dunia memang menjadi penasaran tersendiri bagi pasangan ini. Mereka berharap bisa meraihnya tahun ini.
Baca Juga
"Pastinya mau juara di sini karena kami belum pernah juara tapi coba memberikan yang terbaik dulu satu langkah demi satu langkah. Tadi juga walau menang masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Besok harus lebih bagus lagi mainnya, kami akan terus berusaha," ujar Kevin.
Kemenangan Marcus/Kevin lalu disusul sang kompatriot Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Bermain solid, Fajar/Rian menang atas wakil tuan rumah, Hiroki Okamura/Masayuki Onodera, dengan skor 21-13, 21-10.
"Hari ini kita masih coba-coba lapangan. Ini pertama kali sejak 2018 terakhir main di sini. Jadi kita masih mencari-cari pola permainan yang cocok dengan karakteristik lapangan dan shuttlecock yang lumayan berat," kata Rian.
Performa apik sepanjang pertengahan tahun 2022 membuat Fajar/Rian diprediksi akan menggondol gelar juara dunia.
Tetapi pasangan nomor lima dunia itu mengaku tidak mau berpikir terlalu jauh dulu. Termasuk peluang bertemu sesama pemain Indonesia di bagan atas, di mana Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra juga berada di sana.
"Tadi kami langsung fokus dari awal, antisipasi permainan mereka dengan coba menerapkan pola yang kami mau. Kami sudah tahu harus bermain seperti apa. Pastinya mau yang terbaik di sini dan semoga kita bisa juara. Namun, kami tahu tidak mudah, jadi fokus step by step saja," kata Fajar.
Fajar mengaku lantaran berlaga di turnamen individu, sehingga semua peserta pasti mau meraih hasil yang terbaik sehingga mereka akan fokus di setiap pertandingan dan tidak terlalu memikirkan siapa lawannya.
"Kami tidak terlalu memikirkan nanti ketemu teman sendiri atau bagaimana. Semua pemain perlu diwaspadai, tidak hanya teman sendiri," ujar Fajar.
Disinggung mengenai calon lawan di babak 16 besar, Akira Koga/Taichi Saito asal Jepang, Fajar/Rian mengatakan harus lebih mengontrol permainan. Rekor pertemuan mereka adalah 2-1 untuk pasangan Indonesia.
"Untuk besok kita harus bisa mengontrol permainan karena tadi shuttlecock-nya lumayan berat. Jangan terlalu ingin cepat mematikan karena kalau terburu-buru bisa kitanya balik tertekan. Selain itu, penempatan dan arah pukulan juga harus bagus," imbuh Rian.
Tak lama berselang, giliran The Daddies yang mengukir kemenangan. Ahsan/Hendra menang dua gim langsung 21-15, 21-16 atas wakil Prancis, Lucas Corvee/Ronan Labar.
"Ini pertandingan pertama kami, jadi tadi merasa belum enak mainnya. Harapannya besok semoga bisa lebih enak lagi," kata Hendra.
"Kami harus melakukan yang terbaik. Tetapi kami tidak akan terlalu memikirkan hasilnya. Step by step karena besok lawan juga semakin bagus, kami harus siap terus," tutur Ahsan.
The Daddies sudah tiga kali ikut Kejuaraan Dunia pada 2013, 2015, dan 2019. The Daddies belum tersentuh kekalahan hingga hari ini, bahkan mereka selalu meraih juara.
"Kami tidak pernah berpikir tentang statistik, mengalir saja. Kami memang pernah menang, tapi di sini kami tidak berekspektasi terlalu tinggi. Kami terus berusaha semaksimal mungkin," tutur Ahsan.
"Secara lawan kan sama saja, unggulannya itu-itu juga tapi karena ini Kejuaraan Dunia yang bergengsi pasti ada semangat yang lebih lagi. Semua mau menang di sini. Jadi mainnya pasti maksimal dan kami harus terus waspada," pungkas Hendra.
Sementara, satu ganda putra lain, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri baru akan bertanding sore nanti melawan Alexander Dunn/Adam Hall dari Skotlandia.