Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pertamina Campos Racing sukses menutup balapan GP2 2016 dengan poin setelah salah satu pebalapnya yaitu Mitch Evan mampu finis di urutan delapan pada balapan sprint di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Minggu (27/11/2016).
Raihan pebalap asal Selandia Baru ini terbilang luar biasa karena harus berjuang dari posisi 15. Bahkan, satu poin ini juga terasa istimewa karena dalam beberapa seri terakhir terus mengalami kendala terutama pada kendaraan yang digunakan tim yang didukung Jagonya Ayam itu.
Sayangnya, hasil cukup bagus Mitch Evans ini tidak diikuti oleh rekan satu timnya, Sean Gelael. Pebalap berusia 20 tahun itu tetap dihadapkan dengan kendala pada kendaraannya meski sebelumnya mampu menyodok ke posisi 17. Pebalap Indonesia itu akhirnya harus puas finis ke-21.
"Ini memang balapan yang tidak mudah. Tentu saya kecewa karena tak berhasil menyumbang poin," kata Sean dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta.
Dengan tambahan satu poin yang dipersembahkan oleh Mitch Evans, tim Pertamina Campos Racing mampu mengumpulkan 114 poin dari 11 seri yang diikuti dan 24 di antaranya dipersembahkan oleh Sean yang tahun ini turun penuh di balapan satu level di bawah Formula 1 itu.
Sementara itu, pebalap Prema Racing Italia, Pierre Gasly, dipastikan merebut predikat juara dunia GP2 2016 setelah tampil apik pada balapan penutup. Hasil ini mengungguli rekan satu timnya yaitu Antonio Giovinazzi yang sebelumnya memegang kendali puncak klasemen.
Dengan mendapatkan tambahan 29 poin dari balapan feature dan sprint di Sirkuit Yas Marina, total poin yang dikumpulkan Gasly adalah 219 atau mengungguli rekan satu timnya, Giovinazzi yang mengakhiri balapan dengan total 211 poin.
Aura kemenangan Gasly terlihat sejak dirinya meraih pole position pada balapan feature dan pada balapannya mampu finis di urutan pertama. Raihan poinnya bahkan tidak mampu dikejar oleh Antonio Giovinazzi meski pada balapan sprint finis lebih baik dibandingkan dengan Gasly.
"Inilah balapan. Di saat kita merasa sudah di atas angin, ternyata semuanya bisa berubah dalam sesaat. Tentu saya kecewa tidak menjadi juara dunia. Meski demikian, ini bukan hasil yang buruk buat debut saya," kata Giovinazzi.