Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GP2 Monte Carlo: Sean Andalkan Strategi Pit Stop

Strategi pit stop jadi andalan pebalap Indonesia yang memperkuat tim Pertamina Campos, Sean Gelael, untuk meraih hasil terbaik pada seri dua kejuaraan balap GP2 di Sirkuit Monte Carlo .
Sean Gelael/Antara-Puspa Perwitasari
Sean Gelael/Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Strategi pit stop akan dijadikan andalan bagi pebalap Indonesia yang memperkuat tim Pertamina Campos, Sean Gelael, untuk meraih hasil terbaik pada seri dua kejuaraan balap GP2 di Sirkuit Monte Carlo di Monako pada 17-18 Mei.

“Strategi pit stop untuk balapan feature akan sangat krusial. Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit. Kita tidak boleh kehilangan banyak waktu saat penggantian ban karena nantinya bisa terhambat saat masuk lintasan," kata Sean Gelael dalam keterangannya pada Selasa (24/5/2016).

Pebalap berusia 19 tahun yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia itu sedikit banyak sudah mengetahui karakter lintasan balap sirkuit jalan raya Monaco itu. Sean sebelumnya pernah merasakan ketatnya persaingan pada World Series Renault 3.5 2015 dan finis di urutan kedelapan.

Selain strategi pit stop, pebalap Pertamina Campos yang bertandem dengan Mitch Evans itu menegaskan kualifikasi juga akan menjadi kunci. Hasil bagus di kualifikasi akan menentukan peluang meraih hasil terbaik menyusul sulitnya lintasan untuk menyalip pebalap di depannya.

"Di Sirkuit Katalunya pebalap punya kesempatan banyak menyalip mobil lain, di Monako akan sangat sulit sekali. Ruang untuk menyalip sangat sempit. Kita juga harus konsentrasi penuh karena di sini sama sekali tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun," kata Mitch Evans.

Dibanding sirkuit lainnya, lintasan balap di Monte Carlo memang paling menantang. Sudah menjadi pemandangan umum jika mobil pengaman atau safety car masuk lintasan atau balapan dihentikan karena adanya kecelakaan antar pebalap. Sirkuit sepanjang 3,340 kilometer ini memiliki tikungan tajam berkecepatan rendah.

Setidaknya ada tiga titik di mana para pebalap bisa menyalip pebalap lain. Pertama di tikungan Sainte Devote yang menanjak dan berikutnya di tikungan hairpin Grand Hotel yang tajam.

Kesempatan lainnya yakni saat pebalap mencapai puncak kecepatan tertinggi setelah melewati terowongan jelang chicane. Namun, pebalap dituntut konsentrasi yang tinggi karena selain lintasannya sempit, permukaan trek sirkuit juga cukup bergelombang.

Yang menarik, pada balapan di Monaco, tim akan disediakan ban berkompon soft dan supersoft. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan dan potensi kecelakaan pada babak kualifikasi untuk memperebutkan posisi start, penyelenggara GP2 membagi pebalap dalam dua grup yang setiap grup terdiri dari 11 pebalap. Grup pertama perserta dengan nomor mobil genap, sedangkan grup kedua dengan nomor mobil ganjil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler