Bisnis.com, BANYUWANGI - Sidang wasit International Banyuwangi Tour de Ijen (IBTdI) 2016 memutuskan mencabut gelar juara Peter Pouly karena sepeda yang digunakannya terlalu ringan.
Keterangan yang diperoleh dari tim Humas panitia penyelenggara IBTdI 2016 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu malam (14/5/2016) menyebutkan para wasit menggelar sidang setelah mendapat laporan dari Tim Kinan Cycling Jepang mengenai bobot sepeda yang digunakan Peter Pouly sebagai juara bertahan IBTdI.
Sanksi pencabutan itu diumumkan oleh Ketua Wasit Majid Nasseri bersama dua wasit lainnya, Kikuchi Tsunenori dan Martin Bruin, beberapa jam seusai etape empat berakhir di Paltuding, kaki Gunung Ijen.
"Balap sepeda adalah ajang olahraga yang mengandalkan sepeda sebagai alat utamanya. Karena itu, regulasi yang mengikatnya sangat ketat. Aturan di dalamnya tidak boleh dilanggar sedikit pun," kata Nasseri.
Pouly yang berasal dari Prancis dinilai melanggar artikel 1.3.019 dalam regulasi Federasi Balap Sepeda Dunia (Union Cycliste Internationale/UCI).
Dalam artikel itu disebutkan sepeda pebalap tidak boleh lebih ringan dari berat minimum 6,8 kg. Sementara speda Pouly yang tergabung dalam Singha Infinite Cycling Team tersebut memiliki berat kurang dari 6 kg.
Tim Wasit akhirnya memberi gelar juara ITdBI 2016 kepada pebalap di peringkat kedua klasemen umum, yakni Jai Crawford.
Wasit asal iran itu mengatakan bahwa pelanggaran tersebut adalah pelanggaran serius. Sanksinya tidak hanya kepada Pouly, melainkan juga unuk satu tim yang ikut didiskualifikasi. "Ini sebagai konsekunsi pelanggaran Pouly," katanya.
Meskipun demikian, Nasseri menegaskan bahwa pelanggaran tersebut hanya terjadi di etape keempat. Di etape sebelumnya, Pouly dan rekan-rekannya masih memenuhi regulasi balapan.
Sebelumnya, Pouly mengakui bahwa dia sempat mengganti sepeda. Saat itu, Jesse Featonboy dari Team Swiss Wellness melihat ada retakan di frame sepeda Pouly. Dia lantas memutuskan berganti sepeda dan menggunakan sepeda cadangan. "Jika tidak ganti sepeda, saya mungkin akan terlibat dalam kecelakaan parah."
Namun, alasan tersebut tidak bisa diterima oleh wasit. Menurut Nasseri, sepeda cadangan harus tetap memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh UCI. "Pebalap bersangkutan meminta maaf. Kami menghargainya."
Wasit lainnya, Martin Brui nmengatakan bahwa sanksi tersebut tidak ada hubungannya dengan penyelenggara kegiatan. Menurut dia, ini adalah keteledoran pebalap. "Pebalap yang harus memastikan mereka memenuhi regulasi."