Bisnis.com, BANYUWANGI - Peter Pouly dari Singha Infinite Cycling Team menjuarai International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 setelah tercatat sebagai peserta pertama yang memasuki garis finis Etape 4 (terakhir) ITdBI 2016 di Paltuding, lereng Gunung Ijen, pada Sabtu (14/5/2016).
Kemenangan kali ini merupakan prestasi ketiga yang diraih secara beruntun oleh pebalap asal Prancis berusia 45 tahun yang dikenal sebagai spesialis raja tanjakan atau King of Mountain (KoM) itu.
Meskipun tidak pernah mengenakan yellow jersey pada etape pertama hingga ketiga, di etape terakhir dan dikenal sebagai jalur tanjakan paling ektrem di dunia itu mampu meraih waktu terecepat, yakni 03:50:58.
Dia disusul Jai Crawford dari Kinan Cycling Team Jepang dengan catatan waktu 03:53:02, serta pebalap Indonesia Bambang Suryadi (Black Inc Cycling Team) di posisi ketiga dengan waktu 03:55:03.
Di etape sepanjang 123 kilometer dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar menuju Paltuding, Gunung Ijen, itu Pouly sebenarnya tak pernah keluar dari rombongan besar sejak start.
Manuver Pouly baru dilakukan setelah masuk di "King of Mountain" (KOM) kedua di wilayah Jambu, sekitar 10 kilometer menjelang garis finish. Menurut Pouly, spot itulah yang menjadi kunci untuk menjuarai ajang ini.
"Balapan ini hanya soal 10 kilometer terakhir, itu saja, karena itulah penentuannya. Saat mencapai titik itu, saya mulai mempercepat laju sepeda dan sepanjang balapan, saya berusaha menjaga diri tidak jatuh atau mengalami masalah," ucap Pouly yang memberi nama anaknya lahir bersamaan dengan ajang ITdBI 2015 dengan Ijen Pouly itu.
Dia mengaku melakukan aksi attack atau meninggalkan rombongan besar setelah melewati wilayah Jambu, sebagaimana yang dilakukan juga pada ITdBI 2015 hingga ia meraih juara.
Di Jambu, satu per satu pebalap langsung ia lewati, seperti Ma Guangdong (Wisdom-Hengxiang Cycling Team), Bambang Suryadi (Black Inc), Arin Iswana (Pegasus), Thavone Phonasa (Black Inc Cycling Team), Abdul Gani (KFC Cycling Team) dan Adiq Othman (Terengganu Cycling Team).
Secara umum, etape terakhir ajang balap tahunan itu berlangsung seru pada kilometer awal. Saat itu, sembilan pebalap langsung break away atau mencoba meninggalkan rombongan.
Mereka meninggalkan peleton hingga berjarak sekitar 4 menit. Abdul Gani dari KFC berhasil merebut intermediate sprint pertama, disusul Arin Iswana (Pegasus), Dominic Perez (7Eleven-SAVA RBP) dan Heksa Priya Prasetya (CCC).
Posisi pebalap berubah ketika memasuki KOM 1. Bambang Suryadi dari Black Inc Team mampu menjadi yang terdepan disusul Fatahillah Abdullah (Prima Indonesia) dan Dominic Perez (7Eleven-SAVA RBP).
Sementara untuk di sprint kedua, Donghyun Shin (LX-IIBS) jadi tercepat disusul Heksa Priya Prasetya, Fatahillah Abdullah (Prima Indonesia) dan Abdul Gani.
Setelah sprint kedua, pimpinan lomba dengan rombongan besar terpaut jarak sangat jauh, yakni lebih dari delapan menit. Thavone Ponasa dari Black Inc memimpin di depan. Ia diikuti enam pebalap yang ada di grup kedua.
Ma Guangdong (Wisdom Hengxiang) berhasil merebut juara di KOM 2 di wilayah Jambu diisusul oleh Bambang Suryadi (Black Inc), Arin Iswana (Pegasus), Thavone Phonasa (Black Inc), Abdul Gani (KFC) dan Adiq Othman (Terengganu). Setelah KOM 2, Pouly lah yang menguasai balapan, hingga masuk finish, sekaligus menjuarai ITdBI 2016.
Sementara itu, selain Pouly, pebalap Indonesia juga berjaya dalam even yang telah digelar tahun kelima ini. Bambang Suryadi berhasil meraih polka-dot jersey, atau terbaik dalam tanjakan, sementara Ma Guangdong berhasil mendapatkan green jersey.
Pebalap terbaik Indonesia direbut oleh Dadi Suryadi yang berhak atas "Red and White Jersey".