Bisnis.com, JAKARTA - Pereli nasional Subhan Aksa bersama navigatornya Nicola Arena dari Italia tampil di seri ke-8 Rally Finlandia yang dimulai hari ini hingga 3 Agustus 2013 dan menempatkannya sebagai ajang pemanasan menuju seri ketiga WRC2 di Jerman.
Subhan bersama navigatornya sebagai peserta reguler FIA 2013 World Rally Championship (WRC)-2 diundang penyelenggara dan memakai mobil sewaan yang spesifikasinya jauh dari mobil reli. Kondisi ini membuat dia tidak bisa tampil agresif.
Laporan tim media Subhan kepada Bisnis, Kamis (1/8/2013), mengemukakan seorang pereli internasional belum bisa ditahbiskan sebagai pereli komplit jika belum menjajal Rally Finlandia yang popular dengan sebutan 1.000 Lakes Rally atau Reli 1.000 danau.
Event ini ibarat piala dunia sepak bola, karena faktanya Finlandia sebagai ajang reli tercepat dunia memang memiliki tingkat kesulitan dan bahaya tinggi. Reli sejak 1951 ini sudah menelan banyak korban peserta maupun penonton.
Terakhir terjadi pada sesi recce (survey) Rally Finlandia 2013 pada 29-31 Juli. Jose Alexander Gelvez (Venezuela) yang bertarung di kelas WRC2 gagal melakukan jumping dengan baik. Mitsubishi Evo X yang dikendarainya kehilangan kontrol dan mengarah pada kerumunan penonton yang meninggal saat itu juga.
“Lintasannya seru dan sangat menantang. Tangan saya sampai keringatan ketika mencoba lintasandan ingin langsung ikut berlomba. Beberapa trek pernah saya jalani saat tampil pada 2008. Sebagian lagi baru kali ini saya coba,” katanya.
Karakter lintasannya berbeda dengan reli Jerman, karena terdiri dari aspal. Latihan yang dilakukannya untuk membiasakan diri dengan suasana reli dan reflek di balik kemudi. Sejak Rally Yunani 2 bulan lalu dia belum menyentuh mobil reli.
Selain itu Subhan punya misi khusus di Finlandia, yakni mengamati performa mobil reli Ford Fiesta R5 yang tampil perdana setelah mendapatkan homolagasi FIA pada Juli 2013. Pacuan rumah produksi M-Sport dikembangkan sejak 2011 dan sudah dipakai 5 pereli Finlandia.
Fiesta RS merupakan produksi pertama katagori R5 sebagai pacuan tertinggi di kelas WRC2. Kabarnya sudah 20 pereli yang memesan mobil dengan spesifikasi sangat tipis dengan katagori WRC itu. Termasuk yang digunakannya pada Rally Jerman.
“Sejak awal memang demikian programnya karena mobil ini lebih kompetitif dari versi sebelumnya. Semoga hasil di Jerman bisa lebih baik dari tahun lalu,” kata Subhan saat pada seri Portugal dan Yunani memakai seri RRC (Regional Rally Car).