Bisnis.com, JAKARTA – Mantan pemain bulu tangkis tunggal putra Taufik Hidayat turut angkat bicara mengenai nihilnya wakil Tanah Air yang berlaga di final Indonesia Open 2022.
Taufik Hidayat, peraih medali emas pada Olimpiade Athena 2004, menilai sejumlah gagasan perlu dibenahi untuk memperkuat atlet-atlet yang berlaga mewakili Indonesia di turnamen bulu tangkis layaknya Indonesia Open 2022.
Salah satunya di sektor tunggal putra, menurut Taufik, perlu ada pelatih utama di sektor tersebut.
"Kembali lagi pelatih utamanya sudah ada belum? Kemudian, yang penting mental dan fisik (atlet), karena yang dibutuhkan itu stabil, kalau saling menyalahkan tidak akan ada habisnya. Saat ini, pelatih utama dulu saja (untuk tunggal putra)," kata Taufik Hidayat kepada Bisnis.
Bahkan, menurut Taufik, PBSI juga harus menyediakan perangkat untuk atlet. Baru setelah itu tinggal menunggu apakah sang atlet bisa memberikan performa yang baik atau tidak.
"Pelatih utama dulu saja, berjalan beriringan baru ke perangkatnya, kalau perangkatnya sudah ada, nanti tinggal atletnya siap atau tidak (untuk berbenah). Ujung-ujungnya tetap kembali ke atlet juga, apakah mereka mau atau tidak," ujar Taufik.
Baca Juga
Penyebabnya, pria kelahiran 10 Agustus 1981 ini mengatakan nihilnya pemain yang berlaga di final Indonesia Open 2022 menjadi urusan dari pemain dan pelatih untuk terus melakukan evaluasi.
"Semestinya ini sebagai pembuktian di Indonesia Open ini karena negara dan top player juga datang ke sini. Itu dari prestasi, dari penyelenggara memang penonton haus hiburan. Dari hari pertama rame terus, tentunya mereka berharap wakil Indonesia bisa masuk semifinal atau final seperti Indonesia Masters," tuturnya.
Sementara itu, dia juga menilai sektor tunggal putri di Indonesia belum mencapai level menengah alih-alih menggapai puncak prestasi.
"Banyak sepertinya kalau evaluasi, tidak akan habis. Untuk tunggal putri memang belum bisa menyentuh level menengah apalagi ke atas, untuk ganda putri memang sekarang yang menonjol Apriyani (Rahayu) dan sebelumnya dengan Greysia (Polii). Itu enggak instan prosesnya," tutur menantu Agum Gumelar, mantan Menpora, ini.
"Namun, di Indonesia Masters juga Apri dengan pasangannya yang baru (Fadia) tampil bagus walaupun di Indonesia Open kalah, tetapi mudah-mudahan dengan pasangan baru ke depan mereka lebih stabil dan makin percaya diri," kata Taufik.
Senada, PBSI yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, Rionny Mainaky, berkata bahwa memang pihaknya perlu tambahan tenaga, termasuk pelatih di sektor tunggal putra. Hadirnya pelatih utama dapat membuat program latihan berjalan baik.
"Secepatnya akan dievaluasi karena ada lima sektor untuk pelatih. Itu sudah saya bicarakan, dan untuk pelatih memang kita perlu bantuan. Program mereka sudah bagus tinggal bisa sabar atau tidak terhadap pemain," tutur Rionny.