Bisnis.com, JAKARTA – Mariia Stoliarenko/Yelyzaveta Zharka terharu mendapatkan dukungan dari suporter Tanah Air saat berlaga di East Ventures Indonesia Open (EVIO) 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Pasangan ganda putri Ukraina ini mengatakan, meskipun harus tersingkir saat tampil di babak pertama setelah menghadapi wakil Belanda Debora Jille/Cheryl Seinen, tetapi mereka mendapat momen yang sangat berkesan selama mengikuti dua turnamen BWF World Tour di Jakarta, Indonesia Masters dan Indonesia Open.
Di babak 32 besar Indonesia Open 2022, pasangan asal Ukraina ini harus langsung tersingkir usai kalah dua gim langsung dengan skor 16-21 dan 10-21.
Sebelumnya, mereka juga bermain di Indonesia Masters 2022 dengan hasil yang serupa, yakni kalah di babak 32 besar oleh Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajonjai (Thailand) dengan skor 8-21, 14-21.
"Pertandingan memang berjalan sangat cepat dan ini pertama kalinya kami tampil di Jakarta. Namun, kami terkesan bertanding di depan penonton sebanyak ini, mereka berteriak 'pahlawan, pahlawan'. Momen itu sangat mengesankan," ujar Yelyzaveta Zharka.
Hal yang sama diutarakan Mariia Stoliarenko. Dia mengaku bahagia akhirnya bisa bermain di venue legendaris seperti Istora Senayan.
Baca Juga
"Tentu saja, ini adalah impian kami bisa bermain di Jakarta. Kami sangat menyukainya," ujar Mariia Stoliarenko.
Mariia Stoliarenko/Yelyzaveta Zharka menjadi satu-satunya wakil Ukraina di Indonesia Open 2022. Kehadirannya di ajang BWF World Tour Super 1000 itu membawa pesan melebihi sportivitas di dunia olahraga.
Mereka menyebut, Indonesia Open 2022 bukan hanya sekadar turnamen untuk menguji kemampuan bagi kedua pemain, tetapi kompetisi tersebut menjadi sarana mereka untuk bertahan hidup sebagai pelarian mereka dari perang yang berkecamuk di Ukraina.
Penyebabnya, mereka luntang-lantung dan berpindah-pindah penginapan sejak Maret untuk mengikuti turnamen bulu tangkis di seantero dunia dan ironisnya, untuk menjauhkan diri dari negaranya sendiri.
"Kami satu-satunya wakil dari Ukraina. Kami terpaksa meninggalkan negara kami sejak Maret. Kami tinggal di Kharkiv dekat Rusia. Kota kami masih dibom sampai saat ini, jadi tidak mungkin tinggal di sana," ujar Yelyzaveta.
Selain soal keselamatan, Stoliarenko/Zharka harus berpindah-pindah penginapan ke negara lain agar bisa tetap berlatih bulu tangkis. Mereka menyebut ekosistem olahraga termasuk fasilitas di negaranya sudah hancur.
"Sejak Maret, kami berpindah-pindah di negara Eropa lain seperti Polandia, lalu kami berkompetisi di Thailand. Kami berlatih di Thailand dan kemudian ikut kompetisi di negara-negara Asia," tutur Yelyzaveta.