Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Kegagalan Indonesia di Piala Thomas dan Sea Games 2021 Menurut PBSI

PP PBSI selaku induk bulu tangkis Indonesia mengevaluasi penampilan para atlet yang mendapat hasil kurang maksimal di Piala Thomas 2022 dan Sea Games 2021.
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis tunggal putra India Lakshya Sen dalam pertandingan babak final Piala Thomas 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Minggu (15/5/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis tunggal putra India Lakshya Sen dalam pertandingan babak final Piala Thomas 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Minggu (15/5/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PP PBSI selaku induk bulu tangkis Indonesia mengevaluasi penampilan para atlet yang mendapat hasil kurang maksimal di Piala Thomas 2022 dan Sea Games 2021.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, angkat bicara terkait kegagalan tim bulu tangkis Indonesia di Piala Thomas 2022 dan Sea Games 2021.

Menurut Rionny Mainaky, tim bulu tangkis Indonesia yang diisi pemain utama dan senior berada dalam kondisi yang kurang maksimal saat tampil di final Piala Thomas 2022 melawan India.

Sebaliknya, tim lawan yang baru kali pertama lolos ke babak final hadir dengan kondisi fisik yang lebih prima.

"Saya lihat teman-teman di Piala Thomas sudah maksimal, tapi sayang di final ada kendala seperti Jonatan Christie misalnya kaki kirinya tidak enak," ujar Rionny Mainaky, Kamis (26/5/2022).

Begitu halnya dengan tunggal putra Anthony Ginting. Rionny melihat ada sesuatu yang dirasakan oleh Ginting dan terlihat dipaksakan untuk tetap bermain.

Saat memantau kinerja tim Piala Thomas, Rionny ikut memantau kesiapan tim India saat akan bermain di final.

Kondisi fisik yang kurang baik disebut menjadi kendala bagi skuad Merah Putih saat berupaya mempertahankan gelar Piala Thomas.

Gagalnya tim putra, lanjut dia, diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi tiap individu agar bisa tampil lebih prima pada turnamen selanjutnya.

Salah satu turnamen yang sudah ada di depan mata ialah Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022.

"Saya harap mereka lebih siap, jadi kami jangan santai lagi untuk menghadapi lawan. Kemarin mungkin juga masih ada lengah karena status juara bertahan, tapi setelah ini harus jadi pelajaran untuk tim," tutur Rionny.

Sedangkan untuk tim putra yang tampil di Sea Games 2021 Vietnam, Indonesia mengirim formasi pemain muda.

Meski sudah mumpuni dalam hal fisik dan teknik namun PBSI menemukan faktor mental yang menjadi sorotan.

Menurut Rionny, para pemain masih merasa kaget sehingga berpengaruh ke permainan di atas lapangan.

"Pemain muda ini rupanya ada rasa takut. Pemanasan sudah bagus, tapi secara mental kurang siap. Ini yang saya sampaikan sebagai kendala saat evaluasi tim," ujar Rionny.

Pada Sea Games 2021 di Hanoi, tim bulu tangkis putra gagal pada babak semifinal. Indonesia menyerah dari Thailand dan hanya mendulang medali perunggu untuk pertama kalinya di nomor ini.

Dari evaluasi internal, Rionny menegaskan kegagalan timnas mempertahankan gelar pada nomor beregu Sea Games tidak boleh terulang lagi.

"Hasil kemarin harus jadi evaluasi, tapi saya berharap yang muda-muda ini bisa membuat kejutan di Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler