Bisnis.com, JAKARTA – Perhelatan Akbar balapan internasional MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) usai digelar setelah Miguel Oliveira resmi menjadi pemenang MotoGP Mandalika 2022.
Tanah yang gembur karena hujan dan becek pun turut menjadi saksi dari setiap cerita dan peristiwa menarik di hati penggemar yang terlihat di sejumlah lokasi parkir dan penukaran tiket MotoGP Mandalika 2022.
Seorang pengunjung asal Jakarta Achmad Suadi mengungkapkan dirinya tidak menyesal untuk menjejakkan kakinya di sirkuit Mandalika. Namun, dirinya menilai bahwa ke depan agar pemerataan pembangunan dapat kembali ditingkatkan.
Penyebabnya, dia melihat bahwa fokus pembangunan masih terpaut di sirkuit saja, sementara untuk fasilitas pendukung di luar sirkuit masih belum rampung seperti banyaknya genangan air, becek, dan infrastruktur pendukung lain yang masih belum mendukung.
“Di dalamnya [sirkuit] memang skala internasional, tetapi fasilitas pendukungnya masih belum,” katanya saat ditemui Bisnis, Minggu (20/3/2022).
Tidak hanya itu, dia mengakui selain untuk menonton ajang balap tersebut, berniat menyalurkan hobi fotografi untuk mengabadikan momen-momen pembalap melesat di lintasan. Namun, hal itu juga beluym bisa disalurkannya dengan baik.
Baca Juga
“Tahun ini saya ada di posisi deluxe, tetapi sayangnya pemandangannya tidak lebih menarik dibandingkan dengan tribun, sehingga ke depan bila menonton kembali karena dari pemandangan, khususnya untuk pecinta fotografi lebih baik ada di sana,” ujarnya.
Meski demikian, dia menegaskan untuk penyelenggaraan pertama dapat dikatakan MotoGP 2022 memberikan citra yang baik di mata internasional, khususnya nilai keramahan dan modalitas sosial.
“Perasaaan menonton Mandalika, tidak ada yang mengalahkan kebanggaan akan aura Indonesia yang kental. Meskipun masih ada kekurangan untuk penyelenggaraan pertama, tetapi saya percaya kita semua sedang belajar untuk bangga dengan Mandalika,” katanya.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria mengakui bahwa keadaan fasilitas di sirkuit Mandalika memang masih dalam pembangunan, sehingga terdapat sejumlah kekurangan yang ditemui.
Kendati demikian, dia memastikan bahwa evaluasi akan terus berjalan di sirkuit Mandalika, mulai dari infrastruktur di dalam dan di luar sirkuit.
“Untuk di luar, Menparekraf menyebut akan berdiskusi dengan pihak terkait untuk penanganan ini. Mulai mempertimbangkan penambahan hotel, akses jalan, sehingga untuk penyelenggaraannya kami akan upayakan lebih baik lagi bagi agenda selanjutnya,” tuturnya kepada Bisnis, Minggu (20/3/2022)
Senada, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pemerintah meminta maaf atas sejumlah kekurangan dalam perhelatan akbar tersebut.
Selain mengenai infrastruktur pendukung, juga kemacetan di area Sirkuit Mandalika. Menurutnya, kejadian ini menjadi evaluasi atas gelaran MotoGP Mandalika.
“Pasti masyarakat merasakan [kondisi] yang parah lagi sehingga evaluasi akan kami lakukan,” ujarnya saat ditemui Bisnis, Minggu (20/3/2022).
Dia menjelaskan, fokus ke depan pemerintah adalah pengelolaan lalu lintas, penambahan tempat parkir, perluasan jalan, akses terowongan ke tribun.
“Karena kalau cuma satu terowongan akan ada penumpukan kendaraan dan harus juga memberikan informasi lebih awal yaitu pengaturan keberangkatan. Ini catatan kami dan mewakili pemerintah, kami meminta maaf,” tuturnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada semua pihak yang membantu suksesnya gelaran MotoGP Mandalika, bahkan dirinya menyatakan siap mengevaluasi hal-hal yang dirasa perlu.
Jokowi berjanji melakukan perbaikan MotoGP Mandalika apabila ada kekurangan. Jokowi menegaskan MotoGP Mandalika adalah gelaran jangka panjang.
"Memang masih ada hal-hal yang perlu dievaluasi, diperbaiki, saya kira ini event jangka panjang," kata Jokowi usai balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Kendati demikian, perhelatan di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ini ternyata mampu memberikan angin segar bagi pelaku UMKM setempat.
Salah satunya adalah pedagang baju di Mandalika yaitu Muchtar yang mengakui bahwa pendapatan yang diterimanya terdongkrak dengan adanya pagelaran MotoGP 2022 di Mandalika.
Dia menyebut bahwa selama dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 membuat penghasilannya terpuruk di mana tidak lebih dari Rp30.000 per hari untuk total pendapatan bersih.
“Perbedaannya luar biasa dari yang kemarin sebelum ada motoGP penghasilan bersih perhari jarang tembus Rp300.000 memang tidak seberapa, tetapi perlu kami syukuri,” ujarnya.
Namun, dia melanjutkan perbedaan terjadi begitu signifikan di mana peningkatan pendapatan bersih meningkat hingga lebih dari 100 persen, khususnya selama event MotoGP 2022 di Mandalika berlangsung.
“MotoGP membuat melebihi [pendapatan], kami berterima kasih atas perhelatan ini dan bersyukur, karena keuntungan bersih selama MotoGP ini sekitar Rp300.000–Rp500.000, tergantung rezeki saya dapatnya berapa,” ujarnya.
Dia pun mengakui, alasan kenaikan yang begitu tinggi tersebut juga didukung wisatawan yang kesulitan membeli official merchandise karena dinilai terlalu mahal.
Dikutip melalui laman resmi Official Merchandise Store Mandalika GP Series, untuk kaus t-shirt Mandalika berkisar di harga Rp230.000 hingga Rp300.000. Kemudian, kaus polos dimulai dari Rp300.000, sedangkan untuk jaket dimulai dari harga Rp500.000.
“Kalau di kami lebih murah tentunya dan merakyat sehingga ada pilihan yang lebih sesuai dengan kantong, karena tidak semua pendatang di sini orang kaya kan,” tuturnya.
Dia menjabarkan, untuk merchandise pinggiran yang bisa diboyong dengan harga terjangkau. Mulai dari kaos dengan harga Rp100.000 untuk tiga baju. Kemudian, harga topi pun hanya Rp50.000. Bahkan, ada juga gelang khas Lombok yang memiliki harga sekitar Rp5.000—10.000.