Diaspal Ulang
Sekitar 17,5 persen lintasan Sirkuit Mandalika akan diaspal ulang menyusul rekomendasi dari Dorna Sport dan FIM seusai tes pramusim MotoGP di trek Lombok itu akhir pekan lalu.
"Pertama, kami akan melakukan pengelupasan lapis aspal teratas, dan langsung kami bersihkan untuk dilakukan pengaspalan ulang, itu terjadi di beberapa tempat, bukan di seluruh lintasan," kata Direktur Utama PT PP Novel Arsyad dalam jumpa pers virtual, Rabu.
Selama tiga hari tes di Mandalika, para pembalap MotoGP menyukai layout dan desain sirkuit sepanjang 4,3km tersebut, serta standard keamanan, termasuk area runoff, gravel yang sangat lebar.
Akan tetapi, mereka juga mengeluhkan kondisi trek yang kotor, berdebu dan bahkan banyaknya batu-batu kecil di lintasan.
Dorna dan FIM mengidentifikasi dua area yang perlu diperbaiki, yaitu kebersihan permukaan trek dan banyaknya agregat, seperti pasir, debu dan kerikil atau pecahan batu, yang berada di atas lintasan dan merekomendasikan pengasapalan ulang sejumlah bagian lintasan sebelum Tikungan 17 hingga setelah Tikungan 5.
PT Pengembang Pariwisata Indonesia ITDC kembali menggandeng PT Pembangunan Perumahan serta Roadgrip Motorsport Indonesia untuk melakukan pengaspalan ulang sirkuit yang ditargetkan rampung paling lambat pada 10 Maret nanti.
Novel Arsyad memastikan proyek resurfacing akan mulai pada pekan depan sementara pihak kontraktor telah mulai mendatangkan alat-alat berat serta material yang dibutuhkan ke Lombok.
Peralatan sudah didatangkan ke Lombok sejak tanggal 15 Februari. RIM juga telah menyetujui penggunaan batu dari Palu sebagai material untuk mengaspal sirkuit yang sesuai standar.
"Harapannya dalam minggu depan ini kami sudah bisa bekerja di lapangan. Yang akan kami lakukan (aspal ulang) itu mulai dari Tikungan 16,5 hingga Tikungan 6,5, jadi kurang lebih 17,5 persen dari keseluruhan lintasan yang ada," kata Novel soal bagian trek yang memerlukan perbaikan.
Pada ajang World Superbike November tahun lalu, sejumlah pembalap juga mengeluhkan aspal lintasan yang mengelupas, terutama di Tikungan 1.
Saat tes pramusim MotoGP akhir pekan lalu, aspal Sirkuit Mandalika sepanjang 4,3 km itu mendapat tekanan yang lebih tinggi karena dilibas oleh motor-motor yang memiliki tenaga jauh lebih besar dari WSBK.
"Dengan trek sepanjang itu tadi, dengan pengerjaan yang kami lakukan cukup teliti, barang kali ada tempat-tempat tertentu yang sentuhannya terlewatkan," kata Novel.
"Sehingga seperti di bagian Tikungan 1 dan 17 yang terkelupas, yang akhirnya batunya sempat terkelupas dari aspal tadi.
"Kalau itu terjadi majority (secara luas) itu adalah kesalahan dari sisi konstruksi, tapi ini terjadinya relatif sangat kecil."
"Kami ingin lakukan perbaikan yang tidak tanggung, supaya tidak terjadi di area lainnya," kata Novel.
Direktur Utama MGPA Priandhi Satria mengungkapkan Dorna sangat terkesan dengan Sirkuit Mandalika yang mereka anggap salah satu sirkuit paling aman di dunia karena memiliki area runoff dan gravel yang sangat lebar.
"Dorna dan FIM memberi catatan sebelum pulang," kata Priandhi.
Sejumlah rekomendasi dari mereka adalah antara lain supaya dilakukan pengecatan ulang di beberapa titik, perbaikan tenda marshal, pengecatan ulang motif tenun, "pada dasarnya adalah beautifikasi," kata Priandi.
"Selain itu perbaikan permukaan lintasan balap, sehingga para pembalap dapat memacu kendaraannya lebih cepat, melakukan overtake di berbagai tempat, di lintasan lurus, di tikungan tajam, hairpin dan sebagainya agar membuat balapan seseru mungkin.
"Rekomendasi itu telah kami berikan ke ITDC sebagai pemilik trek," kata Priandhi.
Direktur Utama ITDI Abdulbar M. Mansoer mengatakan,"Kami bersama kontraktor utama kami PT Pembangunan Perumahan Tbk serta Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI), akan bekerja keras untuk memenuhi tenggat yang ditetapkan oleh FIM dan kami optimistis dapat selesai tepat waktu.
"Kami berharap komitmen kami untuk menjaga kondisi dan meningkatkan kualitas lintasan Pertamina Mandalika Circuit ini dapat memberikan race experience terbaik bagi para riders dan penonton saat balapan digelar nanti," kata Abdulbar.