Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas lintasan Sirkuit Mandalika menjadi sorotan media asing. Menurut Asphalt & Rubber, Pertamina Mandalika International Street Circuit ini memiliki berbagai macam masalah saat menggelar tes pramusim MotoGP Mandalika.
Menurut mereka, kualitas lintasan Sirkuit Mandalika tidak begitu baik. Bahkan situs tersebut melaporkan beberapa pembalap mengeluhkan kualitas permukaan lintasan karena kondisi kotor akibat debu, kerikil dan lumpur.
Pebalap Pecco Bagnaia dari Ducati menunjukkan bekas luka di lengannya, di mana dia terkena lemparan batu.
Alex Marquez dari Honda LCR Team juga memperlihatkan tanda serupa di tenggorokannya saat melakukan zoom debrief, dan banyak pengendara, di antaranya Fabio Quartararo, mengeluh seperti dilempari batu terutama ke leher mereka.
Masalahnya, menurut para ahli yang terlibat dalam desain trek, agregat yang digunakan dalam konstruksi mengandung batu yang terlalu lunak.
Batu-batu ini sudah dihancurkan dalam proses pengaspalan tetapi kekuatan yang dihasilkan oleh motor-motor MotoGP menarik batu-batu ini keluar dari permukaan dan melemparkannya ke jalur pengendara di belakang.
Baca Juga
Selain itu, permukaan Sirkuit Mandalika dianggap cepat aus terutama di area akselerasi dan pengereman tinggi seperti di tikungan pertama dan terakhir. “Agregatnya pecah, menarik batu dan serpihan batu dari permukaan, dan melemparkannya ke wajah dan tubuh pengendara,” bunyi pernyataan Asphalt & Rubber.
Bahkan beberap rider menyarankan agar MotoGP Mandalika diundur ke Juli.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria secara tegas menolak. Dirinya menjelaskan bahwa MotoGP Mandalika tetap harus dilaksanakan sesuai jadwal.
“Saya rasa kalau diundur tidak masuk akal. Ini projek Indonesia dan, kalau media-media ini (terlihat seperti) mengdeskreditkan Indonesia. Menurut saya, kita Indonesia harus tetap (menggelar MotoGP Mandalika) pada waktunya,” katanya kepada Tempo hari ini, Rabu, 16 Februari 2022.
Agar MotoGP Mandalika tidak diundur, MGPA bersama dengan pihak penyelenggara Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT PP sebagai perusahaan konstruksi bakal melakukan perbaikan lintasan. Saat ini MGPA telah menerima dua saran dari FIM dan Dorna Sport.
“Kita sudah bicara dengan FIM dan Dorna, kemudian di internal juga kita berbicara ITDC dan PT PP. Jadi masih melihat list yang diberikan FIM dan Dorna. Mereka kasih dua list, satu sumbang saran soal beutifikasi,” lanjut dia.
“Kemudian ada list rute yang harus dikerjakan, seperti tikungan-tikungan tertentu mereka minta agar permukaannya diperbaiki supaya atraksinya lebih bagus. Diperbaikinya itu bisa dengan lapisan dan berbagai macam cara,”