Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keadaan Aspal di Sirkuit Mandalika jadi Masalah Utama Keselamatan Pembalap

Pembalap MotoGP yang selesai melakukan tes pramusim di Sirkuit Mandalika menyoroti masalah keselamatan di lintasan balap.
Sepeda motor pembalap WithU Yamaha RNF MotoGP Team Darryn Binder melayang di udara saat kecelakaan tes pramusim MotoGP 2022 hari kedua di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/2/2022). /Antara Foto-Andika Wahyu-rwa.rn
Sepeda motor pembalap WithU Yamaha RNF MotoGP Team Darryn Binder melayang di udara saat kecelakaan tes pramusim MotoGP 2022 hari kedua di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/2/2022). /Antara Foto-Andika Wahyu-rwa.rn

Bisnis.com, SOLO - Tes pramusim di Sirkuit Mandalika yang dilakukan oleh para pembalap MotoGP selesai pada Minggu (13/2/2022).

Setelah semua pembalap kembali ke negara-negara masing, kini tersisa masalah yang harus ditangani dengan segera.

Akibat hujan dan proyek pembangunan yang belum selesai, lintasan balap di Sirkuit Mandalika mendapat penilaian yang buruk.

Aleix Espargaro mengatakan kepada The Race bahwa dirinya kesulitan menyalip karena ada lintasan dipenuhi air.

Selain itu, sirkuit balap juga memiliki masalah yang lebih serius dari itu.

“Masalah terbesar adalah di jalur balap. Motor di depan Anda bisa melontarkan ribuan batu ke arah Anda di setiap tikungan per tikungan ke arah Anda. Jika melihat lengan pembalap yang sudah mengikuti yang lain, itu seperti motocross. Saya tidak tahu bagaimana mereka dapat meningkatkan sirkuit ini. Aspalnya seperti menghilang,” ujar Aleix.

Sejalan dengan Aleix, pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Fabio Quartararo mengaku bahwa ia menerima lontara batu di bagian lehernya saat berada di belakang rekan satu timnya, Franco Morbidelli.

Otoritas MotoGP belum melihat dampak terburuk dari lontaran batu di lintasan. Namun, laporan The Race menambahkan, pelapisan ulang dikabarkan menjadi salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah di Sirkuit Mandalika.

Sejumlah sumber menduga bahwa masalah bersumber pada jenis batu agregat yang digunakan dalam proses konstruksi.

Ada dugaan penggunaan material tidak mengikuti rekomendasi konsultan sehingga komposisi aspal tidak saling mengikat. Walhasil, kecepatan motor lebih dari 300 km/jam cukup kuat membuat batu-batu keluar dari lintasan dan terlontar.

Kotornya sirkuit menyebabkan kerusakan pada motor dan cedera yang dialami sejumlah pembalap. Masalah ini tidak muncul saat seri World Superbike pada November lalu.

Solusi yang paling bisa dilakukan yakni melakukan pelapisan ulang trek dengan material yang sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler