Bisnis.com, SOLO - Tes pramusim di Sirkuit Mandalika yang dilakukan oleh para pembalap MotoGP selesai pada Minggu (13/2/2022).
Setelah semua pembalap kembali ke negara-negara masing, kini tersisa masalah yang harus ditangani dengan segera.
Akibat hujan dan proyek pembangunan yang belum selesai, lintasan balap di Sirkuit Mandalika mendapat penilaian yang buruk.
Masalah keselamatan pembalap di sirkuit yang berada di Pulau Lombok itu menjadi pembicaraan utama.
Laporan The Race menuliskan bahwa masalah tersebut terungkap setelah otoritas MotoGP memberlakukan jumlah putaran wajib untuk membersihkan sirkuit.
Keputusan menjadikan pembalap sebagai pembersih sirkuit dianggap tidak menyelesaikan masalah. Dengan 24 pembalap yang rata-rata menghabiskan 62 putaran per hari, artinya Sirkuit Mandalika sudah dilalui lebih dari 4 ribu putaran selama tiga hari tes pramusim.
Baca Juga
"Sebenarnya kami tidak mungkin untuk melanjutkan balapan,” kata pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, kepada The Race.
“Itu tidak mungkin karena dua alasan. Yang pertama, kami tidak bisa menyalip. Kedua, hanya ada satu garis balap dan selebihnya seperti air. Anda bisa jatuh dengan sangat mudah. Tapi saya yakin mereka bisa membersihkan trek dalam satu bulan,” ujar Aleix.
Kotornya lintasan balap mungkin dianggap wajar karena aktivitas pembangunan di sekitarnya masih berlangsung.
Namun, Aleix menambahkan, ada masalah yang belum dipecahkan di Mandalika jika dibandingkan dengan kondisi di Sirkuit Losail, Qatar dan Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina.
“Masalah terbesar adalah di jalur balap. Motor di depan Anda bisa melontarkan ribuan batu ke arah Anda di setiap tikungan per tikungan ke arah Anda. Jika melihat lengan pembalap yang sudah mengikuti yang lain, itu seperti motocross. Saya tidak tahu bagaimana mereka dapat meningkatkan sirkuit ini. Aspalnya seperti menghilang,” ujar Aleix.