Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyampaikan faktor yang membuat banyaknya pemain bulu tangkis Tanah Air yang gagal melangkah ke final Denmark Open 2021 di Odense Sport Park.
Manajer Tim Indonesia di Denmark Open 2021 Aryono Miranat menyebutkan sejumlah pemain Merah Putih kelelahan sehingga tidak bisa mengembangkan permainan terbaik dalam turnamen tersebut.
Penyebabnya, para pemain Indonesia juga sudah menguras tenaga di Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber 2021 sehingga hal tersebut berkaitan erat dengan absennya banyak pemain di babak final Denmark Open 2021.
"Tenaga dan stamina tidak cukup untuk kembali tampil maksimal di Denmark Open 2021 yang juga melibatkan pemain top dunia," katanya lewat rilisnya, Minggu (23/10/2021).
Sekadar informasi, sejumlah wakil Indonesia di Denmark Open tumbang sebelum sampai semifinal. Hanya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang sampai di semifinal dan kalah melalui rubber game 21-16, 17-21, 20-22 dari Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Dia melanjutkan, faktor kelelahan itu pun berimbas pada cedera sejumlah pemain di Denmark Open 2021. Pemain seperti Anthony Ginting dan Jonatan Christie mengalami cedera yang sebenarnya didapat saat tampil di Piala Thomas sebelumnya.
"Mereka [Ginting dan Jojo] ngotot dan tampil habis-habisan di Piala Thomas karena motivasi untuk juara begitu besar dan mengalahkan rasa sakitnya," tuturnya.
Sementara itu, dia menyebutkan para pemain yang relatif masih segar dan belum terkuras energinya justru relatif minim jam terbang dan pengalaman berlaga di ajang selevel Denmark Open 2021.
"Untuk pemain pelapis yang baru merasakan bisa bermain di turnamen world tour level 1000, beberapa ada yang menunjukkan permainan yang baik. Hanya saja, faktor pengalaman bertanding yang masih kurang, mereka pada poin-poin akhir sering terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan sendiri," ujarnya.
Namun, dia meyakini terdapat pelajaran berharga dari setiap pertandingan. Penyebabnya, hasil kali ini paling tidak bisa menambah pengalaman mereka untuk tampil lebih baik di ajang-ajang berikutnya kelak.
"Mereka kurang tenang. Ini memang berhubungan erat dengan jam terbang pengalaman. Walaupun kalah, hal tersebut tetap ada sisi positifnya bagi mereka untuk bisa menambah jam terbang dan pengalaman karena kalahnya oleh pemain-pemain top level dunia," katanya