Bisnis.com, JAKARTA – Badan AntiDoping Dunia (WADA) memberi ancaman sanksi terhadap atlet Indonesia karena dinilai tidak mematuhi test doping plan (TPD). Akibatnya, Indonesia tak bisa mengibarkan Merah Putih saat penyerahan Piala Thomas 2020. Lantas, apa itu WADA dan aturan Antidoping?
Indonesia sukses menekuk China 3-0 dan membawa pulang Piala Thomas 2020 setelah 19 tahun. Sayangnya, bendera Merah Putih tidak diizinkan berkibar dan diganti dengan bendera berlogo Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Simak 7 fakta tentang WADA dan aturan antidoping untuk atlet yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
1. Apa itu WADA?
Badan AntiDoping Dunia (WADA) didirikan pada 1999 sebagai badan independen internasional yang disusun dan didanai secara merata oleh gerakan olahraga dan pemerintah di berbagai belahan dunia.
Melansir situs wada-ama.org, kegiatan utamanya meliputi penelitian ilmiah, pendidikan, pengembangan kapasitas antidoping, dan pemantauan Kode Anti-Doping Dunia yang menyelaraskan kebijakan antidoping di semua olahraga dan semua negara.
2. Mengenal Whereabouts
Whereabouts adalah informasi yang diberikan oleh sejumlah terbatas atlet elit tentang lokasi mereka ke Federasi Olahraga Internasional (IF) atau Organisasi AntiDoping Nasional (NADO). Nantinya, badan tersebut memasukkan mereka ke dalam kelompok pengujian terdaftar masing-masing sebagai bagian dari penanggung jawab antidoping atlet elit top ini.
3. Mengapa Whereabouts penting bagi olahraga yang bersih?
Kontrol doping di luar kompetisi dapat dilakukan tanpa pemberitahuan kepada atlet. Hal itu merupakan salah satu cara pencegahan dan pendeteksian doping yang paling ampuh dan merupakan langkah penting dalam memperkuat kepercayaan atlet dan publik dalam olahraga bebas doping.
Informasi Whereabouts yang akurat sangat penting untuk memastikan efisiensi program antidoping, yang dirancang untuk melindungi integritas olahraga dan untuk melindungi atlet yang bersih.
Konsep out-of-competition bukanlah hal baru. Pengalaman telah menunjukkan bahwa pengujian di luar kompetisi sangat penting untuk memerangi doping, khususnya karena sejumlah zat dan metode terlarang hanya dapat dideteksi untuk jangka waktu terbatas dalam tubuh seorang atlet sambil mempertahankan efek peningkatan kinerja.
Satu-satunya cara untuk melakukan pengujian tersebut adalah dengan mengetahui di mana atlet berada, dan satu-satunya cara untuk membuatnya efisien adalah dengan dapat menguji atlet pada waktu di mana penipu kemungkinan besar menggunakan zat dan metode terlarang.