Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan raksasa di industri kimia Ineos akan menjadi pemegang sepertiga saham di Mercedes, sementara Toto Wolff meneken kontrak baru untuk terus memimpin tim Formula 1 tersebut.
Ineos memiliki jumlah saham yang sama dengan perusahaan induk Mercedes Daimler dan Toto Wolff, bos motorsport Mercedes dan kepala tim F1.
Langkah ini mengurangi kepemilikan saham Daimler dari 60 persen dan menaikkan Wolff dari 30 persen.
Wolff, yang bertanggung jawab atas operasi Mercedes F1 sejak 2013, telah menandatangani kontrak baru dan akan tetap menjadi bos tim dan kepala eksekutif selama 3 tahun lagi.
Pria berusia 48 tahun itu "akan memiliki kesempatan berikutnya untuk beralih ke fungsi eksekutif baru dalam organisasi ketika dia memutuskan ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya," kata sebuah pernyataan pada Jumat (18/12/2020) malam WIB.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Mercedes F1 akan "tetap menjadi tim kerja Mercedes-Benz dan akan terus balapan dengan sasis dan unit tenaga Mercedes pada tahun-tahun mendatang".
Baca Juga
"Investasi baru dari Ineos ini menegaskan bahwa kasus bisnis untuk tim F1 kuat dan mengirimkan sinyal penting kepercayaan pada olahraga setelah tahun yang penuh tantangan," kata Wolff.
Ketua Daimler Ola Kallenius mengatakan keputusan Ineos untuk bergabung dengan tim Mercedes F1 adalah "tanda kekuatan organisasi".
Kallenius menambahkan: "Kami tetap berkomitmen kuat untuk F1, dan batasan biaya yang akan datang bersama dengan struktur kepemilikan saham baru menempatkan kami pada posisi yang lebih kuat untuk kesuksesan yang berkelanjutan."
F1 telah memperkenalkan batas anggaran mulai tahun depan, mulai dari US$145 juta dan turun menjadi US$135 juta pada 2023.
Ineos menjadi sponsor Mercedes F1 pada awal tahun ini, menambahkan tim tersebut ke dalam portofolio keterlibatan olahraga yang juga mencakup tim bersepeda dan program kapal pesiar America's Cup.
Ketua Ineos Sir Jim Ratcliffe berkata: "Ketika kami memasuki F1 awal tahun ini, kami memilih untuk melakukannya dengan tim Mercedes yang telah menetapkan tolok ukur baru, dan sejak itu kami telah berdiskusi tentang bagaimana kami dapat meningkatkan keterlibatan kami.”
"Ini merupakan kesempatan unik untuk melakukan investasi finansial dalam tim yang berada di puncak penampilan, tetapi masih memiliki potensi yang besar untuk tumbuh pada masa mendatang."
Mercedes tahun ini memperpanjang rekor pemecahan rekor mereka menjadi tujuh berturut-turut kejuaraan pembalap dan konstruktor, dan Lewis Hamilton menjadi pembalap paling sukses dalam sejarah dengan memecahkan rekor kemenangan sepanjang masa Michael Schumacher dan menyamai tujuh gelar dunia dalam satu musim yang juga milik Schumacher.
Pebalap berkebangsaan Inggris itu diharapkan menandatangani kontrak baru dengan Mercedes untuk mempertahankannya di tim.