Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saran ke Tunggal Putri Indonesia, Susy Susanti: Jangan Kelemer-kelemer

Hadirnya Rionny Mainaky yang kini menjadi kepala pelatih tunggal putri, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan prestasi Gregoria Mariska Tunjung cs.
Susy Susanti/Bisnis.com-Andhika Anggoro
Susy Susanti/Bisnis.com-Andhika Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti, mengakui jika hingga saat ini PBSI masih berjuang untuk mengejar ketertinggalan tim tunggal putri. Saat ini nomor tunggal putri dinilai Susy menjadi sektor yang paling tertinggal dibanding empat sektor lainnya di pelatnas.

Hadirnya Rionny Mainaky yang kini menjadi kepala pelatih tunggal putri, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan prestasi Gregoria Mariska Tunjung cs.

"Saat ini tunggal putri yang harus ekstra kerja keras, makanya kenapa saya bawel ngomong terus, bukan menganakemaskan tunggal putri, tapi saya mau memacu semangat mereka. Saya bilang 'saya nggak terima, lho. Kita tuh bisa, bukannya nggak bisa, walaupun cuma satu orang, tapi bisa'. Bagaimana caranya menemukan yang satu orang ini," kata Susy seperti dikutip dalam situs resmi PBSI, Selasa (25/6/2019).

"Kami berharap di Gregoria, tapi dia masih on-off begitu, kadang bagus, kadang dia kalah dengan dirinya sendiri. Kurang jaga badan, dia harus disiplin sama diri sendiri. Kalau tidak bisa jaga kondisi dampaknya apa? Latihannya kepotong, sudah naik, turun lagi, bagaimana mau ke atas, kalau sudah mulai naik, sakit, nanti sudah naik lagi, sakit lagi, kan susah," ujar Susy.

Susy juga mengungkapkan beberapa pemain yang sudah memiliki persiapan begitu bagus di latihan, namun tidak bisa mengeluarkan kemampuannya saat bertanding.

"Sudah, tidak usah memikirkan apa-apa, nekad dulu di lapangan. Sampai saya bercandain, apa perlu dikasih daging macan ya biar galak? Ha ha ha. Jangan kelemer-kelemer, memang kita ini putri Timur, tapi kalau di lapangan kan bukan putri Timur lagi. Di depan kalian itu musuh, lho, harusnya berpikir, dia atau saya yang mati? Harusnya berpikir seperti perang, kalau kita tidak melawan, ya kita yang akan mati. Itu yang kami terapkan, saya sendiri juga gemas," tutur Susy kepada Badmintonindonesia.org.

Hal-hal yang terlihat sepele, dikatakan Susy adalah hal yang terkadang menentukan karakter pemain. Kebiasaan-kebiasaan pemain yang terlalu pasrah bisa menjadi hambatan di lapangan, membuat si pemain dinilai kurang memiliki daya juang yang lebih.

"Di lapangan itu harus kejar bola ke manapun, mungkin ini sepertinya sepele, tapi kan kebiasaan. Mungkin sudah terbiasa 'ya sudah lah". Nggak bisa kayak gitu kan, makanya mindset-nya harus diubah, sikapnya diubah," ujar peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 ini.

Perbaikan di tunggal putri, dituturkan Susy masih akan memakan waktu yang tak sebentar. Dari target seratus persen, kini progress tunggal putri masih ada di tingkat 20-30 persen.

"Ya, masih 20-30 persen, bahkan belum setengahnya. Salah satunya memang kurangnya materi pemain putri, kan bisa dilihat sendiri. Tunggal putri sekarang kalau lagi bagus, lalu sakit, bagus lagi, sakit lagi," ujar Susy.

"Sambil kita cari, kalau yang atas nggak bisa, ya cari di yang bawahnya. Tapi kan nggak bisa instan, butuh proses. Kami berusaha kerja keras, sampai berpikir terus, bagaimana caranya. Cari pemain yang petarung, bukan yang 'ya sudah lah'. Menang kalah nggak ada urusan, itu belakangan. Bagaimana dia berani dulu, ngelawan," pungkas Susy.

Diakui Susy menemukan pemain yang memiliki potensi dan kemauan memang tidaklah mudah. Ada pemain yang memiliki potensi, tapi tidak memiliki kemauan dan sebaliknya. Ia pun mengatakan sudah banyak memberikan masukan, nasihat dan bimbingan ke atlet, namun kembali lagi, si atlet lah yang akan menentukan nasibnya sendiri dan menjadi ujung tombak dalam menentukan prestasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Badminton Indonesia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler