Bisnis.com, JAKARTA – Panitia Pelaksana Asian Games 2022 Hangzhou atau HAGOC berancang-ancang untuk mempertandingkan 34 cabang olahraga pada empat tahun mendatang.
Saat Sidang Umum Komite Olimpiade Asia (OCA) di Jakarta, Minggu (2/9/2018), HAGOC memaparkan kesiapan menggelar 34 cabang olahraga pada Asian Games 2022.
Ke-34 cabang olahraga tersebut dirancang sejalan dengan Olimpiade 2024 di Paris dan cabang olahraga non-Olimpiade yang disesuaikan dengan tradisi Asia maupun kondisi arena.
Untuk menggelar seluruh cabang olahraga, HAGOC menyiapkan 52 gelanggang olahraga. Arena utama adalah Hangzhou Olympic Sports Center berkapasitas 80.000 tempat duduk yang dijuluki Teratai Raksasa.
"Kami yakin bahwa dengan dukungan dan panduan dari OCA, dan lewat pengalaman menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga di Asia, kami dapat menggelar Asian Games yang sukses," kata Deputy Director of International Relations HAGOC Xu Jianfeng sebagaimana dikutip dari situs Xinhuanet.com, Senin (3/9/2018).
Hangzhou merupakan kota ketiga di China yang menjadi tuan rumah Asian Games setelah Beijing pada 1990 dan Guangzhou pada 2010. Tokoh kota itu, Jack Ma, bahkan hadir saat acara penutupan Asian Games 2018 di Jakarta, Minggu malam.
Jika kelak mempertandingkan 34 cabang olahraga, Asian Games 2020 masih kalah dari Asian Games 2018 yang menghelat 40 cabang olahraga. Sebagian cabang olahraga yang dipertandingkan di Jakarta dan Palembang seperti pencak silat, jetski, dan paralayang bukan cabang olahraga Olimpiade.
Indonesia sebagai tuan rumah memang diizinkan memasukkan cabang olahraga andalannya. Hasilnya, pencak silat terbukti menjadi lumbung medali kontingen Merah Putih dengan 14 keping emas. Pemerintah juga berencana melobi HAGOC agar pencak silat tetap eksis pada 2022.
Bahkan, Menteri Pemuda dan Olahraga Iman Nahrawi berjanji akan memperjuangkan pencak silat sebagai cabang olahraga eksebisi dalam Olimpiade 2020 di Tokyo. Meski demikian, dia mengingatkan bahwa pemerintah memandang semua cabang olahraga sama nilainya.
“Jangan pernah sekalipun mengecilkan perjuangan atlet Indonesia, apakah mereka bertanding di cabang yang dipertandingkan di Olimpiade atau tidak. Semua atlet menjalani proses menempa diri untuk menjadi yang terbaik dengan latihan dan kedisiplinan yang tidak ada bedanya,’’ ucap Menpora dalam keterangan tertulis, Senin.
Di Asian Games 2018, kontingen Indonesia bertenger di peringkat empat klasemen pengumpul medali terbanyak dengan 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Asian Games 1962 kala atlet-atlet Indonesia meraih 11 medali emas.