Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prakejuaraan Dunia Paralayang Didahului Mengheningkan Cipta Kemerdekaan Indonesia

Hari keempat Prakejuaraan Dunia Paragliding yang berlangsung di Pegunungan Matantimali, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah goal (titik pendaratan terakhir) di Desa Baluase, Kecamatan Dolo Barat, Sigi.
Wisata Paralayang Wisatawan terbang menggunakan paralayang di kasawan Parangndok, Bantul, Yogyakarta, Selasa (6/1). Terbang mengunakan paralayang dengan tarif Rp. 350 ribu untuk sekali terbang bersama pemandu yang ditawarkan di kawasan itu menjadi daya tarik wisata tersendiri./ANTARA FOTO-Andreas Fitri Atmoko
Wisata Paralayang Wisatawan terbang menggunakan paralayang di kasawan Parangndok, Bantul, Yogyakarta, Selasa (6/1). Terbang mengunakan paralayang dengan tarif Rp. 350 ribu untuk sekali terbang bersama pemandu yang ditawarkan di kawasan itu menjadi daya tarik wisata tersendiri./ANTARA FOTO-Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA - Hari keempat Prakejuaraan Dunia Paragliding yang berlangsung di Pegunungan Matantimali, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah goal (titik pendaratan terakhir) di Desa Baluase, Kecamatan Dolo Barat, Sigi.

Di hari keempat pertandingan, Rabu yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-71 Proklamasi Indonesia, para pilot lepas landas dari Desa Wayu, Marawola Barat pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut.

Sebelum terbang, para pilot terlebih dahulu mengheningkan cipta guna menghormatipara pahlawan nasional yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Sebanyak 115 atlet dari berbagai negara di dunia dan Indonesia, termasuk para atlet tuan rumah Sulawesi Tengah, semuanya terbang untuk meraih poin pada kejuaraan internasional yang akan berlangsung hingga 20 Agustus 2016.

Ketua Panitia Pelaksana Prakejuaraan Dunia Paralayang, Asgaf Umar, mengatakan, cuaca hari ini cukup bagus.

Para pilot lepas landas  dari lokasi paralayang Desa Wayu pada pukul 10.30 WITA.

Dia mengaku pada hari ketiga dengan titik pendaratan akhir di Lapangan Pacuan Kuda Desa Bora, Kecamatan Sigibiromaru banyak peserta yang gagal mendarat di lokasi sasaran yang telah ditetapkan panitia.

Hal itu karenakan kondisi angin yang tidak mendukung.

Pihak panitia berharap hari ini akan banyak atlet yang bisa mendarat sempurna di titik sasaran di Desa Baluase.

Prakejuaraan Dunia di Matantimali merupakan seri ke-3 dan seri terakhir akan berlangsung di Brasil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler