Bisnis.com, BAKU - Grand Prix seri Eropa yang berlangsung di Azerbaijan menciptakan ketidaknyamanan bagi para pebalap. Pasalnya, mereka tidak lagi diperbolehkan menjalin komunikasi radio dengan kru yang ada di pit stop.
Hal itu menimbulkan kecaman dari pebalap seperti disampaikan pebalap Inggris Lewis Hamilton. Menurut Hamilton, pelarangan tiba-tiba komunikasi radio antara tim teknisi dan para pebalap oleh Formula 1 akan mendatangkan bahaya pada olahraga balap itu sendiri.
Pebalap tim Mercedes itu, yang menyelesaikan perlombaan pada posisi lima dalam Grand Prix Eropa, mengatakan telah banyak mengalami gangguan perlombaan dan berurusan dengan pengaturan mobilnya ketika para teknisi tidak berdaya untuk membantu.
Hamilton lantas meringkas aturan baru itu dalam satu kata, "bahaya", dan meminta Formula Satu untuk mempertimbangkan ulang penetapan pelarangan komunikasi radio.
"Saya hanya menatap kemudi roda dalam porsi yang lama dari keseluruhan putaran, sepanjang itu hanya menatap ke arah depan pada roda saya," kata pebalap asal Inggris itu, Minggu (19/6/2016) waktu setempat.
"Apa yang dapat mereka katakan kepada saya hanyalah ada kesalahan saklar. Jadi, saya memeriksa setiap saklar sambil berpikir apakah saya orang bodoh di sini? Apakah saya telah melakukan kesalahan? Saya tidak. Saya memeriksa ulang pada posisi saklar yang berbeda dan tidak ada hal yang tampak janggal," ujar Hamilton.
Sirkuit Baku punya lintasan lurus yang paling panjang dalam Formula Satu, dengan kecepatan tertinggi yang dapat dicapai mobil adalah 370 km/jam. Lintasan itu juga dipengaruh angin kencang yang melalui jalanan dan tembok-tembok kota tua.
Itu berarti pengaturan akan berubah saat lintasan lurus dan pebalap harus tetap waspada pada kondisi di luar lintasan dalam sekejap.
Mercedes mengatakan baik Hamilton maupun rekan satu timnya Nico Rosberg, yang memenangi perlombaan di Azerbaijan, telah berpengalaman dengan kondisi serupa di Baku. Berbeda dengan Hamilton, pebalap asal Jerman itu mengubah pengaturan sehingga mampu meraih posisi start pertama.
Kedua pebalap itu telah diberitahu tentang "persoalan dengan kondisi lintasan dan pengaturan mobil itu" sehingga Rosberg menyesuaikan dengan membalikkan dari apa yang telah dilakukannya. Sedangkan Hamilton tidak mengubah apapun dan tidak tahu tahapan apa yang harus dilakukan.
"Saklar mesin punya 16 posisi, dan dalam setiap posisi ada sekitar 20 posisi lain. Jadi, saya tidak tahu apa masalahnya. Saya telah melakukan beberapa hal berbeda, tapi itu tidak menyelesaikan apapun. Saya pun mengembalikan pada kondisi semula," kata Hamilton.
Aturan pelarangan komunikasi radio itu akan diterapkan pada Formula 1 musim 2016 dengan tujuan perlombaan jet darat itu semakin menarik dan tidak dapat terprediksi karena mendasarkan pada kemahiran pada setiap pebalap.
"Pelarangan radio itu, sejauh yang saya pahami bertujuan untuk menghentikan bantuan kepada pebalap. Tapi, itu bukanlah sebuah bantuan kepada pebalap. Itu adalah persoalan teknis. Mungkin aturan itu perlu ditinjau kembali karena itu adalah persoalan teknis," kata Hamilton.