Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muhammad Ali Meninggal, Kisahnya ke Harapan Kita & Cinta Anak-anak

Petinju legendaris Muhammad Ali meninggal dunia dalam usia 74 tahun pada Sabtu pagi WIB (4/6/2016) setelah selama 2 hari dirawat di sebuah rumah sakit di Phoenix, Amerika Serikat.
Muhammad Ali ketik memukul KO George Foreman pada 1974 di Kinshasa, Zaire (Republik Demokratik Kongo)/USA Today
Muhammad Ali ketik memukul KO George Foreman pada 1974 di Kinshasa, Zaire (Republik Demokratik Kongo)/USA Today

Bisnis.com, JAKARTA - Petinju legendaris Muhammad Ali meninggal dunia dalam usia 74 tahun pada Sabtu pagi WIB (4/6/2016) setelah selama 2 hari dirawat di sebuah rumah sakit di Phoenix, Amerika Serikat.

Wafatnya Muhammad Ali, petinju yang disebut sebagai yang terbesar sepanjang zaman, dikonfirmasi oleh kerabatnya kepada NBC News.

Indonesia pernah menjadi ‘sasaran’ kunjungan The Greatest dalam dunia tinju itu pada 1996. Dalam kunjungan sekitar 20 tahun silam itu, Muhammad Ali sempat mengunjungi Rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta Barat.

Dalam kunjungan ke rumah sakit yang tepat berada di seberang jalan lokasi (saat itu) kantor redaksi Bisnis Indonesia itu, Muhammad Ali dengan ramah—di tengah kondisi tubuhnya yang mulai digerogoti penyakit Parkinson—membalas sambutan para ibu beserta anak-anak mereka yang tengah berada di sana.

Dalam kunjungan ke Jakarta itu, yang diawali dengan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta disambut pelukannya kepada anak-anak penyambutnya, dia juga menghadiri penutupan sidang perdagangan negara-negara anggota Orgnisasi Konferensi Islam (OKI) di Jakarta Convention Centre serta mengunjungi Masjid Istiqlal dalam kapasitasnya sebagai seorang muslim.

Itu merupakan kedatangannya ketiga kali ke Jakarta. Yang pertama pada 20 Oktober 1973 untuk bertanding melawan petinju Belanda Rudie Lubbers di mana Ali menang angka dalam pertarungan nongelar selama 12 ronde.

Yang kedua, Muhammad Ali, yang lahir sebagai Cassius Marcellus Clay Jr. dan masuk Islam pada 1964 segera setelah menjadi juara dunia kelas berat dengan mengalahkan Sonny Liston dengan TKO pada ronde ke-7, datang untuk menemui Presiden Soeharto tak lama setelah gantung sarung tinju pada 1981.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler