Bisnis.com, JAKARTA - Petinju legendaris Muhammad Ali meninggal dunia dalam usia 74 tahun pada Sabtu pagi WIB (4/6/2016) setelah selama 2 hari dirawat di sebuah rumah sakit di Phoenix, Amerika Serikat.
Wafatnya Muhammad Ali, petinju yang disebut sebagai yang terbesar sepanjang zaman, dikonfirmasi oleh kerabatnya kepada NBC News.
Muhammad Ali, petinju yang lahir dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr., bukan hanya terbesar di ring tinju, namun juga dalam perjalanan hidupnya di luar ring dengan berani menolak ikut wajib militer yang ditetapkan Pemerintah AS. Dia bersikap tegas menolak memerangi Vietnam dalam seragam tentara AS.
Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, pada 17 Januari 1942. Dia pertama kali menjadi juara dunia kelas berat dalam usia 22 tahun setelah menaklukkan Sonny Liston.
Tak berapa lama setelah itu Muhammad Ali memeluk agama Islam seiring dengan bergabungnya dia ke Nations of Islam yang didirikan Wallace Fard Muhammad.
Sepanjang kariernya, Muhammad Ali mengukir rekor 61 kali bertanding dengan 56 kali menang (37 KO dan lima kali kalah (empat kalah angka, satu TKO/mengundurkan diri menjelang ronde ke-9 versus Larry Homes).
Namun, kekalahan dari Holmes pada 2 Oktober 1980 di Las Vegas itu bukan laga terakhir Ali, Setelah itu, dia masih sekali lagi bertanding yaitu melawan petinju Jamaika Trevor Berbick di Nassau, Bahama.
Ali kalah angka dalam pertandingan 10 ronde yang tak memperebutkan gelar dan ketika itulah dia merasa bahwa akhir perjalanan kariernya telah tiba di ujung.
Muhammad Ali vs Joe Frazier
Salah satu laga terbesar sepanjang sejarah tinju dunia ialah Muhammad Ali versus Joe Frazier di Manila, Filipina, yang dilabeli dengan "Thrilla in Manila". Laga 1 Oktober 1975 itu merupakan pertemuan ketiga antara keduanya.
Pertemuan pertama di New York, AS, pada 8 Maret 1971, Frazier menang angka dalam 15 ronde dalam pertarungan bertajuk "The Fight of the Century". Pertemuan kedua pada 28 Januari 1974 gantian Ali yang menang angka, kali ini digelar 12 ronde namun juga di New York.
Di Manila pada pertemuan ketiga, Ali membuktikan dirinya lebih baik daripada Frazier yang dihentikannya dengan TKO ketika ronde 14 baru berjalan 59 detik.
Laga lain yang juga disebut sebagai terbesar sepanjang sejarah tinju dunia ialah Muhammad Ali versus George Foreman pada 30 Oktober 1974 di Kinshasa, Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo), yang bertajuk "The Rumble in the Jungle".
Ali menang KO pada ronde kedelapan dengan cara yang luar biasa di mana sepanjang tujuh ronde sebelumnya selalu dalam tekanan Foreman. Namun, saat ronde ketiga terisa hanya 2 detik lagi, Ali menghentikan Foreman dengan KO.
Begitu asyiknya Foreman menyerang, di ujung ronde tersebut, secara mendadak Ali berbalik ke tengah ring—setelah selama pertarungan selalu dihajar ke tali ring—dan melancarkan sejumlah pukulan cepat yang menyungkurkan Foreman.
Petinju lain yang pernah saling mengalahkan dengan Muhammad Ali ialah Ken Norton dan Leon Spinks. Laga Ali versus Norton juga tersaji tiga kali, sebagaimana kontra Frazier.
Pada 31 Maret 1973 di San Diego, AS, Ali kalah angka. Ali membalasnya dengan juga menang angka di Inglewood, AS 6 bulan kemudian. Dalam pertarungan ketiga di New York pada 28 September 1976, Ali kembali menang angka.
Adapun melawan Spinks, pada 15 Februari 1978 dia kalah angka di Las Vegas, namun Ali membalasnya di New Orleans persis 6 bulan kemudian, pada 15 September 1978.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
