Bisnis.com, JAKARTA - Dua pebalap asal Indonesia, Muhammad Sean Gelael (Pertamina Campos Racing) dan Philo Paz Patrick Armand (Trident Racing) bertekad meraih hasil maksimal di balapan berikutnya, setelah gagal meraih poin di balapan kedua mereka di Sirkuit Monaco pada Sabtu (28/5/2016).
Bagi Sean dan Philo, hasil di Sirkuit Monaco menjadi pelajaran berharga untuk musim penuh pertama mereka di GP2.
Ini kegagalan pertama bagi Sean, setelah sebelumnya di Barcelona dua kali finish di posisi ke-13, sementara di balapan feature di Monaco, Sean juga finish di urutan ke-13.
Philo sendiri gagal finish di Barcelona, sedangkan di balapan feature di Monaco, finish di urutan ke-17.
Pada balapan musim pertama ini, manajemen Sean dan Philo tidak memasang target tinggi, hanya menargetkan finish di posisi 15 besar di setiap balapan, sambil belajar dan menimba pengalaman.
Pada balapan di Sirkuit Monaco, Sean dan Philo tidak bisa menyelesaikan balapan. Philo terlebih dahulu keluar dari lomba setelah mobilnya dipepet pebalap Racing Enginering, Jordan King dan terjebak di pembatas lintasan.
Sementara Sean terhenti pada putaran ketujuh setelah mobilnya slip di tikungan dan menabrak pembatas sirkuit.
Sean Gelael dan Philo Petik Pelajaran dari GP2 Monaco
Dua pebalap asal Indonesia, Muhammad Sean Gelael (Pertamina Campos Racing) dan Philo Paz Patrick Armand (Trident Racing) bertekad meraih hasil maksimal di balapan berikutnya, setelah gagal meraih poin di balapan kedua mereka di Sirkuit Monaco pada Sabtu, 28 Mei 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yusran Yunus
Editor : Andhina Wulandari
Topik
Konten Premium