Bisnis.com, BALING, MALAYSIA - Pegasus Continental Cycling Team (PCT) Indonesia pada etape pertama Le Tour de Langkawi (LTdL) 2016 dari Kangar menunju Baling, Malaysia, pada Rabu (24/2/2016), masih meraba kekuatan, namun secara umum mampu berada di rombongan terdepan kejuaraan bergengsi di Asia itu.
Sebagai juara bertahan untuk kategori tim, satu-satunya tim asal Indonesia yang turun pada kejuaraan dengan kategori 2 HC ini mampu memberi perlawanan meskipun belum mampu tercatat sebagai 10 pebalap terbaik yang finis terdepan.
Rastra Patria Dinawan menjadi yang terdepan dibandingkan dengan lima pebalap Pegasus lainnya. Pebalap asal Yogjakarta itu mampu finis d iurutan 21 dan membukukan catatan waktu 4 jam 15 menit 57 detik atau sama dengan pebalap tercepat dalam menyelesaikan balapan sejauh 165,5 km.
Adapun juara pada etape pertama ini adalah Andrea Guardini. Pebalap yang memperkuat Astana Pro Team ini telah diprediksi akan mampu membuat kejutan. Akhirnya prediksi itu terbukti dengan finis terdepan dengan catatan waktu 4 jam 15 menit 57 detik.
Tidak hanya Rastra. Pegasus juga menempatkan pebalap yang musim lalu membuat kejutan yaitu Jamalidin Novardianto. Pebalap andalan Indonesia itu finis diurutan 31 dari 132 pebalap dengan catatan waktu sama dengan sang juara maupun rekan satu timnya.
Hasil dari etape pertama dipastikan akan menjadi modal untuk menjalani etape dua dari Sungai Petani menuju Georgetown pada Kamis (25/2/2016) dengan jarak tempuh 158,1 km. Apalagi lintasan yang akan dilalui karakternya hampir sama dengan etape pertama yang didominasi dengan lintasan datar.
Di etape dua ini akan ada tiga titik sprint tepatnya di Sungati Karangan, Padang Serai, dan Kulim. Selain itu, terdapat dua titik king of mountain (KOM) kategori empat tepatnya di Pulau Balik dan kategori tiga di Telok Bahang. Persaingan dipastikan kembali ketat.
Sebelumnya, Rastra mengaku akan berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuannya. Apalagi, saat turun di tour juga harus mengandalkan kerja sama tim. Lawan-lawan pun sudah mewaspadai pergerakan tim yang tahun lalu menjadi juara kategori tim itu.
"Seperti biasa. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kerja sama tim sangat diperlukan. Apalagi persaingan pada kejuaraan ini sangat ketat," kata salah satu pebalap Indonesia yang mempunyai spesialisasi sprint itu.
Begitu juga dengan Jamalidin. Dia tak ingin terbebani dengan target dan akan berusaha maksimal demi meraih hasil yang terbaik.
Pegasus tahun ini menargetkan mampu mempertahankan predikat sebagai juara umum kategori tim. Hanya saja, perjuangan untuk mempertahankan jauh lebih berat. Apalagi tiga tim Pro Tour yang turun yaitu Dimension Data, Astana Pro Team, dan Tinkoff tentu juga tak ingin melepas kesempatan menang.