Bisnis.com, JAKARTA - Terjadi kejutan luar biasa di single putri AS Terbuka (US Open) saat petenis AS Serena Williams, juara bertahan sekaligus peringkat nomor satu dunia dan ditempatkan sebagai unggulan pertama dalam tunamen tersebut, kalah dari petenis Italia non-unggulan Roberta Vinci.
Hasil pertandingan tersebut dicatat kantor berita Reuters sebagai salah satu dari lima kejutan terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah permainan tenis lapangan untuk nomor single putri.
Berikut lima momen single putri paling mengejutkan di dunia tenis sepanjang sejarah:
1. Roberta Vinci mengalahkan Serena Williams 2-6 6-4 6-4 dalam semifinal US Open di Flushing Meadows sekaligus menghentikan kemenangan 33 pertandingan Williams.
Sebelum pencapaian hebat di New York pada 2015 ini,catatan terbaik grand slam Vinci, 32 tahun, hanyalah dua kali perempat final.
2. Petenis putri berpaspor Australia Jelena Dokic—yang ketika itu baru berusia 16 tahun—menaklukkan petenis Swiss Martina Hingis 6-2 6-0 pada putaran pertama Wimbledon 1999. Hingis saat itu ditempatkan sebagai unggulan ketiga, sementara Dokic menempati ranking 129 dunia.
3. Lori McNeil (AS) menang atas juara bertahan tiga kali Steffi Graf (Jerman) 7-5 7-6 (7-5) dalam putaran pertama Wimbledon 1994. Graf pun menjadi juara bertahan Wimbledon pertama yang tumbang pada putaran pertama.
Kemenangan Lori tersebut menghentikan catatan Graf yang memenangi 21 pertandingan secara beruntun di lapangan rumput dan telah menjadi juara Wimbledon lima kali pada 1988, 1989, 1991, 1992, 1993. Graf kemudian dua kali lagi menjuarai Wimbledon yaitu pada 1995 dan 1996.
4. Kathleen Horvath yang baru berusia 18 tahun menaklukkan lawan seniornya sesama petenis AS dan juara bertahan Martina Navratilova dengan 6-4 0-6 6-3 dalam putaran keempat Prancis Terbuka 1983.
Memasuki turnamen tersebut, Navratilova, yang berusia 8 tahun ketimbang Horvath, telah memenangi tiga turnamen besar dan seluruh 36 pertandingan sejak awal tahun. Sedangkan Horvath hanya menghuni ranking 45 dunia.
5. Salah satu momen mengejutkan dalam sejarah single putri tenis dunia juga terjadi pada 1983 ketika pemain non-unggulan Kathy Jordan menghajar unggulan kedua sesama warga AS Chris Evert 6-1 7-6 (7-2) dalam babak ketiga Wimbledon.
Menjelang pertandingan di barat laut London tersebut, Evert, yang ketika itu berusia 29 tahun, telah mencapai minimal semifinal dalam seluruh 34 grand slam yang dia ikuti sejak 1971, namun akhirnya sejarah mencatat dia dikalahkan lawannya yang 6 tahun lebih muda.