Bisnis.com, JAKARTA -- Tim basket perempuan yang bertanding dalam Asian Games masa mendatang akhirnya diizinkan untuk memakai jilbab.
Hal ini dikatakan Kepala Dewan Olimpiade Asia (OCA) terkait aksi pemain Qatar yang menolak membuka hijabnya di sesi pertandingan Asian Games di Incheon baru-baru ini.
Sebelumnya tim wanita Qatar telah diminta untuk membuka penutup kepala mereka sebelum pertandingan pembukaan melawan Mongolia pekan lalu.
Tetapi tim itu menolak untuk mematuhi Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) terkait aturan yang melarang "tutup kepala, aksesoris rambut dan perhiasan".
Para pemain memilih untuk tidak melangsungkan pertandingan dan terbang pulang lebih awal dari hajatan olahraga terbesar Asia, yang menggunakan slogan:
"Keanekaragaman Bersinar Disini,"
Basket adalah satu-satunya olahraga di Olimpiade yang memaksa aturan tersebut dan Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al-Sabah-mengatakan hal ini bertentangan dengan cita-cita Olimpiade yang berkeadilan dan kesetaraan.
"Saya marah tentang jilbab," kata Sheikh Ahmad kepada wartawan.
"Jilbab berkaitan dengan budaya, bukan agama. Telah disetujui dalam semua olahraga pada program Olimpiade, hanya basket (yang belum)." ujar Ahmad dilansir Reuters, Sabtu (4/10/2014).
"Ada beberapa atlet yang tidak bisa berpartisipasi di Olimpiade. Qatar, Afghanistan, Iran. Mereka tidak berpartisipasi di sini karena hijab (aturan), bukan karena mereka tidak memiliki atlet.
"Tapi saya pikir ini adalah pintu untuk memecahkan masalah untuk masa depan, ujarnya.