Bisnis.com, JAKARTA - Berakhir sudah perhelatan Asian Games Incheon 2014. Kontingen China keluar sebagai juara umum untuk yang ke-9 kali sejak menjuarai Asian Games 1982 di New Delhi, India.
Pada Asian Games Incheon, China mengoleksi total medali 342 buah dengan rincian 151 emas, 108 perak, 83 perunggu.
Prestasi Indonesia dibawah prestasi tiga negara Asia Tenggara lainnya, Thailand (6), Malaysia (14), Singapura (15).
Kontingen Indonesia berada di peringkat 17 dengan merebut 4 emas, 5 perak, 11 perunggu.
Dengan pencapaian itu, kontingen Indonesia dipastikan tidak mencapai target menembus 10 besar.
Prestasi terbaik Indonesia diraih pada Asian Games 1962 di Jakarta, saat itu Indonesia menempati peringkat 2 setelah Jepang dengan menyabet 21 emas, 26 perak, 30 perunggu.
Komite Olimpiade Asia telah menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-18 pada tahun 2018.
Putra-putri Indonesia diharapkan dapat mengulang prestasi terbaiknya yang pernah dicetak pada Asian Games 1962 di Jakarta, dimana saat itu Indonesia menduduki peringkat ke-2. Semoga saja harapan tersebut terwujud.
"Mari kita menatap ke depan, jangan ke belakang, di depan Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo.
LIVE Perolehan Akhir Medali Asian Games 2014*
Rangking | Negara | Emas | Perak | Perunggu | Total |
1 | China | 151 | 108 | 83 | 342 |
2 | Korsel | 79 | 71 | 84 | 234 |
3 | Jepang | 47 | 76 | 77 | 200 |
4 | Kazakhstan | 28 | 23 | 33 | 84 |
5 | Iran | 21 | 18 | 18 | 57 |
6 | Thailand | 12 | 7 | 28 | 47 |
7 | Korut | 11 | 11 | 14 | 36 |
8 | India | 11 | 9 | 37 | 57 |
9 | Taiwan | 10 | 18 | 23 | 51 |
10 | Qatar | 10 | - | 4 | 14 |
11 | Uzbekistan | 9 | 14 | 21 | 44 |
12 | Bahrain | 9 | 6 | 4 | 19 |
13 | Hong Kong | 6 | 12 | 24 | 42 |
14 | Malaysia | 5 | 14 | 14 | 33 |
15 | Singapura | 5 | 6 | 13 | 24 |
16 | Mongolia | 5 | 4 | 12 | 21 |
17 | INDONESIA | 4 | 5 | 11 | 20 |
18 | Kuwait | 3 | 5 | 4 | 12 |
19 | Saudi Arabia | 3 | 3 | 1 | 7 |
20 | Myanmar | 2 | 1 | 1 | 4 |
21 | Vietnam | 1 | 10 | 25 | 36 |
22 | Philipina | 1 | 3 | 11 | 15 |
23 | Pakistan | 1 | 1 | 3 | 5 |
23 | Tajikistan | 1 | 1 | 3 | 5 |
25 | Irak | 1 | - | 3 | 4 |
25 | Uni Emirat Arab | 1 | - | 3 | 4 |
27 | Sri Lanka | 1 | - | 1 | 2 |
28 | Kamboja | 1 | - | - | 1 |
29 | Makau | - | 3 | 4 | 7 |
30 | Kyrgyzstan | - | 2 | 4 | 6 |
31 | Yordania | - | 2 | 2 | 4 |
32 | Turkmenistan | - | 1 | 5 | 6 |
33 | Bangladesh | - | 1 | 2 | 3 |
33 | Laos | - | 1 | 2 | 3 |
35 | Afghanistan | - | 1 | 1 | 2 |
35 | Libya | - | 1 | 1 | 2 |
37 | Nepal | - | - | 1 | 1 |
Total |
| 439 | 439 | 576 | 1.454 |
sumber: panitia penyelenggara Asian Games 2014
Lifter Eko Yuli Irawan
Perunggu
- Praveen Jordan/Debby Susanto (Bulutangkis ganda campuran)
- Hardy Rachmadian/Billy Muhammad Islam (Bowling ganda putra)
- Tannya Roumimper dkk (Bowling beregu putri)
- Larasati Gading Berkuda putri
- Isadi Ardi, Hadid Tanzil, Yakin Muhad, Ihram (Dayung beregu putra)
- Saiful Rijal dkk (Sepak takraw putra)
- Florensia Cristy dkk (Sepak takraw putri)
- Dini Mita Sari dkk (Sepak takraw beregu putri)
- Stefanie/Simpatiaji (Soft tennis ganda campuran)
- Eko Yuli Irawan (Angkat besi kelas 62 kg putra)
- Ivana Ardelia Irmanto (Wushu)
Perak
- Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (Bulutangkis ganda campuran)
- Fidelys Lolobua (Karate nomor kata putra)
- Edi Kusdaryanto (Soft tennis perorangan putra)
- Sri Wahyuni Agustiani (Angkat besi wanita kelas 48 kg)
- Lindswell Kwok (Wushu)
Muh.Ahsan/Hendra Setiawan dan Greysia Polii//Nitya K Maheswari
Emas
- Maria Natalia Londa (Atletik/Lompat Jauh)
- Juwita Niza Wasni (Wushu)
- Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan (Bulutangkis ganda putra)
- Greysia Polii/Nitya K Maheswari (Bulutangkis ganda putri)
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo menerima bendera Asian Games 2018 sebagai tanda peresmian Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Video profil Indonesia ikut ditampilkan dalam seremoni penutupan malam ini. Beranekaragam kesenian nusantara disuguhkan kepada hadirin yang memadati Stadion Utama Incheon, Korsel.
Lagu Indonesia Raya mengiringi pengibaran Sang Saka Merah Putih sebagai tanda diresmikannya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 di Jakarta, Palembang, Bandung. Welcome Indonesia 2018.
Kelompok musik papan atas Korsel (K-Pop) a.l. JYJ, EXO, Psy Gangnam Style, grup musik perempuan Sistar, akan tampil dalam acara penutupan. (foto:afp/ndtvcom/yus)
Saat ini tengah berlangsung upacara penutupan di Stadion Utama Incheon, acara sudah dimulai sejak sejam yang lalu.
Tuan rumah Korsel menampilkan atraksi seni budaya lokal, tampil memukau.
Cabang bulutangkis masih menjadi tambang emas bagi kontingen Indonesia. Dalam Asian Games 2014, bulutangkis menyumbang dua emas, satu perak, satu perunggu. Penyumbang emas lainnya yakni lompat jauh dan wushu.
China sudah sembilan kali berturut-turut merajai perolehan medali Asian Games, dari sejak Asian Games ke-10 tahun 1986 di Seoul Korsel hingga Asian Games ke-17 di Incheon Korsel ini.
Juara Umum Asian Games Dari Tahun ke Tahun
Tahun | Tuan Rumah | Juara Umum |
2014 | Incheon Korsel | China |
2010 | Guangzhou China | China |
2006 | Doha Qatar | China |
2002 | Busan Korsel | China |
1998 | Bangkok Thailand | China |
1994 | Hiroshima Jepang | China |
1990 | Beijing China | China |
1986 | Seoul Korsel | China |
1982 | New Delhi India | China |
1978 | Pakistan-Bangkok/Thailand | Jepang |
1974 | Teheran Iran | Jepang |
1970 | Korsel-Bangkok/Thailand | Jepang |
1966 | Bangkok Thailand | Jepang |
1962 | Jakarta Indonesia | Indonesia |
1958 | Tokyo Jepang | Jepang |
1954 | Manila Filipina | Jepang |
1951 | New Delhi India | Jepang |
sumber: wikipedia/komite olimpiade asia
Ketua kontingan Indonesia pada Asian Games 2014 Ade Lukman mengatakan akan ada evaluasi atas hasil di Asian Games Incheon 2014.
Indonesia hanya mampu meraih empat medali emas dari sembilan medali emas yang ditargetkan oleh pemerintah, dan ini perlu dievaluasi.
"Sebetulnya sembilan emas itu bukan target realistis, kami berkompetisi di sini melawan atlet level Asia, dan mereka masih lebih unggul dibanding kita. Tapi kami telah berjuang sekuat tenaga" katanya.
Ade Lukman mengungkapkan bahwa secara signifikan sebetulnya prestasi Indonesia di Asian Games sudah ada peningkatan.
"Di Asian Games 2006, Indonesia hanya mendapat satu medali emas, lalu di Guangzhou lalu empat emas. Hasil ini paling tidak masih menyamai prestasi di Guangzhou”.
Menurutnya, evaluasi perlu dilakukan terhadap cabang-cabang yang ditargetkan mendapat medali emas tapi ternyata tidak, dan justru yang tidak ditargetkan meraih emas.(ant/yus)
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo minta kepada semua pihak untuk tidak menoleh ke belakang tapi menatap ke depan, menyusul hasil prestasi Indonesia yang tidak memenuhi target sembilan medali emas.
"Mari kita menatap ke depan, jangan ke belakang, di depan Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018," katanya.
Dia meminta semua pihak tidak usah menyalahkan siapa-siapa, yang terpenting seluruh pemangku kepentingam olahraga nasional bersama-sama memikirkan dan bertindak bagi kemajuan olahraga Indonesia.
"Mari kita duduk bersama-sama, bekerjabersama untuk suksesnya Asian Games 2018," katanya. (ant/yus)
Ketua umum Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo
Upacara penutupan Asian Games 2014 Incheon, Korsel pada esok hari (4/10) akan diwarnai penyerahan bendera Asian Games dari panitia Incheon kepada Komite Olimpiade Asia (OCA) yang kemudian diserahkan ke Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang diwakili ketua umum Rita Subowo, sebelum penampilan 50 penari Indonesia yang mementaskan budaya Indonesia.
Indonesia telah ditetapkan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang akan dilangsungkan di tiga wilayah yakni Sumatra Selatan, Jakarta dan Jawa Barat.(ant/yus)
Asian Games 2014 esok (4/10), memasuki hari terakhir dan sejauh ini China masih berada di posisi teratas dengan 149 emas, 107 perak, 81 perunggu.
.
Kontingen Malaysia hari ini (3/10) menambah koleksi medalinya yakni dua perunggu, sementara Indonesia tidak menambah koleksi medalinya.
Dengan tambahan medali ini, Malaysia makin meninggalkan Indonesia dengan menempati peringkat 14 dengan rincian medali, 5 emas, 14 perak, 14 perunggu.
Sepak takraw beregu putri Indonesia harus puas mendapatkan medali perunggu setelah tidak mampu menahan Thailand 0-2 dalam semifinal cabang sepak takraw di Bucheon Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Kamis (2/10).
Regu putri Indonesia yang diperkuat Lena, Leni, Florensia Cristy, Dini Mita Sari, Rike Media Sari, kalah dua set langsung 19-21, 11-21, dan memastikan mendapat perunggu bersama regu putri China yang kalah dari tuan rumah Korea Selatan pada partai semifinal lainnya.(ant/yus)
Pada pertandingan hari ini, Indonesia menambahkan koleksi medali dari cabang karate. Karateka Indonesia Fidelys Lolobua menyumbang medali perak.
Dengan tambahan medali ini, Indonesia mengoleksi 3 emas, 6 perak, 9 perunggu.
Fidelys mengaku sangat puas dengan hasil medali perak yang diraihnya pada nomor kata perorangan.
"Saya puas, saya bermain lepas, dan saya pikir ini bakal menjadi Asian Games terakhir saya," katanya.
"Ini penampilan terbaik saya, saya sudah berusaha," tambahnya.
Ketika ditanya tentang pertandingan final melawan atlet Malaysia, Fidelym mengatakan, dirinya sempat yakin bakal menang melihat lawannya memiliki kesalahan dan goyah di penampilan awal.
"Pada penampilan pertama dia melakukan kesalahan dan kemudian dia goyah. Sebenarnya kalau real di lapangan dia tidak yakin menang".(ant/yus)
Sekretaris Jenderal PP PBSI Anton Subowo mengharapkan prestasi gemilang tim bulu tangkis Indonesia di ajang Asian Games Incheon 2014 bisa berlanjut ke Olimpiade di Rio de Janeiro pada 2016.
"Kita lihat sendiri bagaimana sulitnya Merah Putih berkibar dan 'Indonesia Raya' berkumandang di Asian Games 2014. Namun PBSI sanggup memberikan yang terbaik, terima kasih atas dukungan semua pihak," katanya.
Dalam Asian Games Incheon 2014, tim bulu tangkis Indonesia berhasil membawa pulang empat medali, yakni dua emas, satu perak dan satu perunggu. Pencapaian itu berhasil memenuhi target yang telah ditetapkan.(ant/yus)
Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan meminta tim bulutangkis agar tidak berpuas diri meski berhasil mencapai target dua emas di ajang Asian Games 2014.
"Terima kasih atas perjuangan tim bulu tangkis di Asian Games 2014. Walaupun target dua medali emas terpenuhi, namun kita tak boleh berpuas diri, masih banyak tugas menanti di kejuaraan-kejuaraan selanjutnya," katanya .
Tim bulutangkis Indonesia membawa pulang dua medali emas dari pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.(ant/yus)
Atlet wushu Malaysia Tai Cheau Xuen, terbukti menggunakan obat doping jenis sibutramin dalam pertandingan 20 September, dimana atlet wushu Indonesia Juwita Niza Wasni meraih perak, Xuen emas.
Atas temuan itu, Dewan Olimpiade Asia (OCA) mencabut medali emas Xuen, sehingga berdasarkan ketentuan Juwita secara otomatis berhak atas emas tersebut.
Sedangkan pewushu Indonesia lainnya, Ivana Ardelia Irmanto - menempati posisi keempat - mendapat perunggu, sementara pewushu China, Wei Hong, meraih perak.
"Peserta yang sudah didiskualifikasidari kompetisi termasuk Asian Games ini, semua akreditasinya dibatalkan dan medalinya ditarik," kata Kepala anti-doping OCA, M.Jegathesan.
Namun ofisial Malaysia tidak mau menerima begitu saja keputusan OCA. "Kami akan mengajukan banding karena kami memiliki alasan kuat," kata Danyal Balagopal, ketua kontingen Malaysia.
Hingga pukul 21.00 WIB, peringkat Indonesia dan Malaysia belum berubah menyusul keputusan OCA ini, Indonesia di peringkat 16 dengan 3 emas, 5 perak, 8 perunggu, sedangkan Malaysia di peringkat 13 dengan 4 emas, 14 perak, 10 perunggu.
Jika mengacu pada perubahan itu, Indonesia mengoleksi 4 emas, 5 perak, 9 perunggu. (ant/yus)
Ibarat dapat durian jatuh, atlet wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni, mendapat emas dari nomor nanguan dan nandao, setelah atlet wushu Malaysia, Tai Cheau Xuen, gagal tes doping.
Akibatnya, Xuen pun terpaksa melepas emasnya kepada Juwita, yang berada di posisi kedua dalam laga final nomor ini pada 20 September.
Sampai sejauh ini, website resmi Incheon Asian Games 2014 belum mengupdate adanya perubahan peringkat Indonesia dan Malaysia atas insiden yang menampar wajah Malaysia ini.
Atlet Wushu Juwita berhasil menyumbangkan satu emas lagi, sehingga posisi Indonesia terdongkrak ke posisi 14, memaksa Malaysia turun peringkat.
Dengan tambahan medali emas ini, Indonesia mengoleksi 4 emas, 5 perak, 8 perunggu.
Malaysia sendiri terlempar ke peringkat 16.
Dua negara Asia Tenggara bertetangga, Indonesia dan Malaysia, saling berkejar-kejaran. Sampai pukul 18.00 WIB, Malaysia masih bertahan di peringkat 14 dengan 3 emas, 12 perak, 10 perunggu.
Indonesia menguntit di peringkat 15 dengan 3 emas, 5 perak, 8 perunggu.
Satu-satunya negara Asia Tenggara yang berhasil menembus 10 besar, Thailand, menambah koleksi 1 perak, sehingga total medalinya menjadi 7 emas, 4 perak, 14 perunggu, tetap bertengger di peringkat 9.
Kontingen tuan rumah Korsel menambah lagi 2 emas, 1 perunggu hingga menjadi 50 emas, 53 perak, 58 perunggu.