Bisnis.com, JAKARTA - Posisi pereli nasional Subhan Aksa turun dua peringkat karena kembali mengambil keputusan kurang tepat pada hari ketiga Rally Portugal 2014 kelas World Rally Championship2 (WRC2) yang dijadwalkan berakhir pada Minggu (6/4/2014) waktu setempat atau jelang Senin (7/4/2014).
Laporan tim media Subhan dari Lisbon, Portugal, kepada Bisnis, Minggu (6/4/2014), memaparkan kondisi cuaca dan lintasan yang berubah-ubah menjadi pelajaran sangat penting bagi Subhan Aksa pada seri keempat kejuaraan dunia FIA World Rally Championship ini.
Mengawali lomba hari ketiga, Subhan yang merupakan satu-satunya pereli wakil Asia Tenggara kembali menemui kendala hanya karena salah memprediksi cuaca dan salah menentukan ban. Ini merupakan kedua kalinya dialami Subhan bersama navigator-nya Nicola Arena dari Italia di Portugal.
Akibatnya sampai SS ke-9 pada Sabtu (5/04) malam WIB, posisiya pada overall turun ke peringkat 12. Padahal dalam tiga SS sebelumnya dia sudah kembali ke posisi 10 besar seperti pada posisi awal.
”Beginilah seni dan serunya reli mobil. Banyak faktor saling berkaitan dan berjalan dalam waktu bersamaan. Set-up mesin dan suspensi sangat nyaman, sayangnya kami lagi-lagi salah menentukan ban,” tutur Subhan.
Mengawali perlombaan hari Minggu (6/04) di SS ke-8 dan 9, Subhan dan pasangannya memilih ban keras (hard tyre). Yang lebih cocok sesungguhnya yang berkompon lunak (soft tyre). Akibatnya, Mobil Fiesta RRC yang dipacu kehilangan grip di sebagian lintasan yang berada di areal perbukitan.
Pada kedua SS itu dia finish pada urutan ke-16 dan 15. Itu posisi finish terburuk yang dialaminya di Portugal. Dan ganasnya Rally Portugal kembali menjatuhkan korban pada hari ketiga. Peserta rally dunia (WRC) Oleg Tanak (M-Sport World Rally Team) mengalami kecelakaan fatal.
Mobilnya melintang di tengah lintasan sehingga menghalangi peserta lain. Lokasi kecelakaan itu berdekatan dengan peristiwa 2009 yang menjadi salah satu drama sejarah Rally Portugal, kala Jari-Matti Latvala terguling-guing sebanyak 17 kali.
Rute SS10 ini pun dibatalkan penyelenggara. Ini kali kedua pembatalan setelah sebelumnya terjadi di SS4 akibat kecelakaan yang menimpa Robert Kubica.
“Kondisi trek benar-benar berbeda dari tahun lalu. Tidak ada kepastian soal kondisi lintasan dimana basah dan yang kering. Kondisi berbeda ini sangat menyulitkan memilih ban. Bukan hanya kami, pereli tim pabrikan pun umumnya mengalami hal sama.”