BISNIS.COM, JAKARTA: Ketidaksiapan administrasi dan sejumlah venue, mengakibatkan penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) yang sedianya digelar di Pekanbaru, Riau akhirnya dipindahkan ke DKI Jakarta.
Acara yang seharusnya digelar pada 6-17 Juni juga terpaksa diundur menjadi tanggal 22 September hingga 1 Oktober 2013.
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan pada awal rapat berusaha untuk menggelar ISG di Pekanbaru tetapi perkembangan terakhir itu memaksa kita untuk selamatkan Indonesia.
"Anggaran Rp240 miliar belum cair sementara panitia KSO sudah tutup stadion karena sudah tiga kali tidak dilunasi panitia daerah," katanya seperti dikutip situs resmi Pemprov DKI Jakarta, BeritaJakarta.com, Selasa (30/4/2013).
Selain itu, lanjut Roy, status Gubernur Riau, Rusli Zainal, saat ini menjadi tersangka terkait kasus korupsi.
Terlebih, masih banyak venue di Riau yang tidak memenuhi standar internasional.
"Karena itulah alasan kami menyelamatkan even ini. Bahkan dari Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF) memang memberikan catatan untuk menggelar di Pekanbaru."
Roy menyebut sejumlah pihak seperti ISSF, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), panitia pusat, serta para akademisi juga keberatan jika acara itu masih digelar di Riau.
"Mereka khawatir jangan sampai ISG itu dibuka di Pekanbaru dan ditutup di KPK. Karena itu saya harus berani ambil sikap," tegasnya.
Dia pun berterimakasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah menerima pelimpahan acara tersebut.
Lebih dari 50 negara tercatat menjadi peserta yang akan mengikuti ISG tahun ini.
Pihak ISSF pun telah menyetujui atas pemindahan lokasi dan pemunduran jadwal pelaksanaan ini.
"Saya bertanggung jawab atas pemindahan ini dan saya minta maaf kepada masyarakat Riau," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tidak mempermasalahkan jika pelaksanaan ISG dipindah ke Jakarta.
Jakarta dinilai siap melaksanakan even internasional tersebut karena sudah sering menggelar event serupa.
"Jakarta sudah seringkali menggelar even serupa. Kita diberi kepercayaan kepada pusat. Ini demi kepentingan nasional," tutur Jokowi. (ra)
.jpg?w=300&h=221)
