WUHAN, China: Anggota tim Piala Thomas Indonesia Taufik Hidayat secara terus terang mengakui bahwa ia sangat prihatin dengan kondisi tim yang tidak kompak sehingga Tim Merah Putih untuk pertama kalinya secara menyakitkan tersingkir di babak perempat-final.
Taufik yang ditemui di lobi Hotel New World, Wuhan, China, beberapa saat sebelum kembali bertolak ke Jakarta, Kamis 24 Mei 2012, juga mempertanyakan komitmen para pemain yang ada dalam tim.
"Kalau boleh berkata jujur, saya ingin mengatakan tim memang tidak kompak dan kenyataan memang begitu. Saya juga sangat prihatin dan ingin mempertanyakan komitmen teman-teman untuk berjuang membela tim nasional," kata Taufik, juara Olimpiade 2004 dan merupakan salah satu pemain paling senior dalam tim.
Taufik kemudian memberikan contoh kepergian ganda Markis Kido/Hendra Setiawan yang meninggalkan pelatnas dan bermain di sebuah pertandingan eksibisi di Manokwari, yang digambarkan oleh Taufik sebagai event "tarkam" (antar kampung).
"Kita semua berkumpul untuk latihan bersama di Pelatnas, tapi Kido dan Hendra malah pergi ke Papua. Disana dia latihan sama siapa? Sebagai pemain kelas dunia yang sedang mempersiapkan diri di Pelatnas, dia harus menjaga kebersamaan," katanya.
Serba salah
Juara dunia 2005 itu juga mengakui bahwa ia merasa serba salah dengan kondisi yang ada dalam dunia bulutangkis nasional, terutama di bagian putra.
Dua sebenarnya sudah lelah dan ingin segera pensiun sebagai anggota tim nasional dan ingin memberikan peluang kepada pemain yang lebih muda demi untuk tercapainya regenerasi.
Namun kenyataan yang terjadi, para pemain muda belum ada yang mampu berprestasi dan masih kalah dibanding pemain senior. Akibatnya, dengan berat hati ia harus kembali turun ke lapangan.
"Saya merasa dalam posisi serba salah. Kalau saya menolak ikut nanti saya dianggap sombong dan tidak nasionalis, tapi sebaliknya pemain muda belum ada yang muncul untuk menggantikan posisi pemain senior, akhirnya saya lagi yang dipanggil," katanya.
Seperti halnya pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, Taufik juga sudah tidak menjadi anggota pelatnas di Cipayung karena memilih jalan sendiri sebagai pemain profesional.
"Tapi anehnya, saya tidak dapat bantuan dari Kantor Menpora dengan alasan saya bukan anggota Pelatnas. Seharusnya saya kan juga dapat hak yang sama. Mungkin sebenarnya ada bantuan untuk saya, tapi ada orang yang menginginkan," kata Taufik sambil menirukan gerakan menggunting.
Aturan aneh
Taufik juga mengritik pengurus yang juga dianggapnya tidak kompak dan suka menerapkan aturan yang aneh-aneh.
"Contohnya pengurus melarang saya membawa teman saya Alamsyah sebagai lawan tanding di Pelantas sementara, tapi di lain pihak pengurus justru mendatangkan lawan tanding asal Hong Kong," katanya.
Melihat kondisi yang ada dalam kepengurusan PBSI, Taufik menegaskan bahwa ia tidak akan bersedia lagi dipanggil untuk tampil di Piala Thomas dua tahun mendatang.
"Saya tidak mau main lagi di Piala Thomas mendatang, meski ranking saya masih tetap lebih tinggi dibanding pemain lain," katanya.
Sementara itu Markis Kido yang ditanya tanggapannya soal kritik Taufik terhadap dirinya menegaskan bahwa ia tidak merasa telah merusak kebersamaan dalam Pelatnas karena ia juga punya agenda sendiri.
"Saya kan bukan pemain Pelatnas, jadi boleh saja saya pergi ke Papua karena acara itu sudah diagendakan sebelumnya. Lagi pula saya hanya lima hari di sana dan tidak berpegaruh terhadap program latihan," katanya. (Antara/Bsi)
UPDATE ARTICLE:
- AKSI PERSEROAN: Penawaran Umum MANDALA MULTIFINANCE Bakal Molor
- ASURANSI: Benahi sistem teknologi untuk inovasi produk
- DIVIDEN PERSEROAN: Hore! GRUP CIPUTRA Segera Realisasi Dividen
- AKSI KORPORASI: AIA & METLIFE Incar Unit Bisnis Asuransi ING di Asia
- PASAR UANG: Rupiah melemah terhadap dolar
- PRODUK ASURANSI: Wana Artha tawarkan WANALink
SITE MAP:
- MARKET & FINANCE
- EKONOMI
- BISNIS & INVESTASI
- KONSUMER
- ENGLISH NEWS
- DATA BISNIS
- SPORT - SEPAKBOLA
- ENTERTAINMENT
- POLITIK
- INTERNATIONAL NEWS
- BISNIS INDONESIA EDISI DIGITAL
- INDEKS BERITA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel