Bisnis.com, TANGERANG - Daihatsu dan mantan atlet bulutangkis nasional yang juga peraih medali emas Olimpiade 2000 Candra Wijaya membentuk klub bulutangkis Daihatsu-Candra Wijaya International Badminton Centre (D-CWIBC).
“Dengan peresmian klub bulutangkis Daihatsu Candra Wijaya ini, kami berharap dapat melahirkan dan mengembangkan para atlet muda berbakat untuk menjadi pemain nasional yang dapat berprestasi di kancah nasional, bahkan internasional,” ujar Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Tetsuo Miura saat peresmian klub itu di lapangan D-CWIBC di Serpong, Tangerang, Senin (4/6/2018) sore.
Hadir pada peresmian itu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, Direktur PT Astra International Tbk yang juga Chief Executive PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Djony Bunarto Tjondro, General Manager Daihatsu Motor Company Ltd Ichiro Otaki, Pengurus Klub Candra Wijaya, Manajemen PT ADM dan PT AI-DSO lainnya.
Miura berharap, melalui kerja sama itu, para pemain muda bulutangkis nasional dapat terus meningkatkan kemampuan dan bisa mengharumkan nama Indonesia.
Dia menjelaskan, sebagai pemain otomotif utama di Indonesia, Daihatsu ingin menjadi sahabat bagi masyarakat Indonesia dengan menghasilkan produk dan layanan berkualitas. Sebagai produsen mobil kompak, Daihatsu juga aktif dalam melakukan berbagai kegiatan brand social responsibility yang salah satunya mewujudkan komitmennya terhadap bidang olahraga, khususnya bulutangkis.
Daihatsu di Indonesia memilih bulutangkis dengan beberapa alasan utama yaitu, bulutangkis merupakan salah satu cabang olah raga populer dan disukai masyarakat Indonesia. Bulutangkis telah melahirkan banyak juara dunia, yang mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia.
Baca Juga
“Kegiatan bulutangkis juga didukung pihak prinsipal Daihatsu Motor Company Ltd dengan menyelenggarakan turnamen bulutangkis internasional superseries di tiga negara yakni Jepang, Malaysia, dan Indonesia, di mana dalam penyelenggaraannya di Indonesia melalui Turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2018 pada Januari lalu di Jakarta,” tutur dia.
Pada tahap turnamen lokal, selama tiga tahun terakhir yakni 2016-2018, Daihatsu konsisten dalam menyelenggarakan Daihatsu ASTEC Open. Turnamen itu dibentuk sebagai wadah bagi para pemain muda berbakat dan berpotensi untuk berkiprah di cabang bulutangkis bekerja sama dengan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Miura berharap, langkah Daihatsu itu bisa menjadi motivasi bagi perusahaan-perusahaan lain melakukan hal serupa.
Hal senada dikatakan Menpora Imam Nahrawi. Ia menilai langkah itu bisa dilakukan banyak perusahaan untuk mendukung kegiatan olahraga di Indonesia. Nahrawi mengaku bangga Daihatsu mau memberikan kontribusi bagi kegiatan olahraga di Indonesia.
“Ini kabar terindah bagi dunia bulutangkis. Astra memberikan perhatian penuh pada figur Candra yang pernah mengharumkan nama Indonesia. Ini semangat baru bagi seluruh atlet. Setelah mereka memberikan yang terbaik untuk negara, pasti akan ada dukungan dari semua pihak. Semoga dari tempat ini lahir pejuang-pejuang dan legenda Indonesia di masa mendatang,” papar Nahrawi.
Ia menjelaskan, dukungan luar biasa dari Astra juga terjadi pada Asian Games 2018. Dukungan itu sangat berarti, apalagi ajang Asian Games bukan cuma tentang medali, tetapi tentang martabat bangsa Indonesia.
Pada kesempatan itu, Candra Wijaya mengatakan, kontrak kerja sama yang diteken bersama Daihatsu akan berlangsung 12 tahun yaitu sampai 2030. Para pemain klub juga akan mengikuti ajang Daihatsu Astec dan turnamen 3 negara yakni Malaysia, Jepang, dan Indonesia.
“Penandatanganan kerja sama ini menjadi momen bersejarah bagi kami. Kami bangga dengan kerja sama ini. Kami telah berusaha kerja keras mewujudkan ini melalui proses yang panjang. Ternyata Daihatsu memiliki visi dan misi yang sama dengan kami. Ini berkah dari Yang di Atas. Sebab, kami perlu 'bapak asuh',” kata Candra.
Ia menjelaskan, klubnya memiliki 250 atlet, 13 pelatih, dan fasilitas klub yang lengkap, termasuk fasilitas kebugaran, klinik medis, ruang refleksologi dan pijat, serta asrama yang bisa menampung 46 orang. “Kami saat ini memiliki 14 atlet potensial. Atlet kami selama 2009-2018 sudah mengikuti 30 kejuaraan nasional. Kami menargetkan, hingga 2030 akan mencetak juara-juara dunia yang akan menjadi legenda bulutangkis,” tutur Candra.
Beberapa atlet potensial mengaku siap memenuhi target klub. Apalagi dengan adanya dukungan dari Daihatsu. “Ini semakin memotivasi kami,” ujar Yoga Prasetyo, salah satu pemain potensial di DCWIBC.
Pria berusia 18 tahun ini baru bergabung dua tahun di klub itu. Sebelumnya ia menjadi anggota klub Jayaraya. “Adanya dukungan Daihatsu menurut saya bagus karena membuat kami semakin termotivasi untuk semangat berprestasi lagi,” kata Yoga.
Ia menargetkan target tahun ini bisa meraih juara nasional dan masuk Pelatnas.
Hal senada dikatakan Hartanto (19 tahun), atlet potensial DCWIBC lainnya. Menurut ia, target yang dicanangkan pendiri DCWIBC bisa terealisasi jika para atlet mau kerja keras.
“Saya yakin, seperti target yang disampaikan Pak Chandra Wijaya, pada 2030 akan ada juara dunia di antara kami. Kalau memang mau berusaha dan bekerja keras, pasti bisa. Waktu 12 tahun bukan waktu yang singkat, jadi kami bisa mempersiapkan diri. Dari 14 orang yang potensial, kira-kira semuanya masuk,” kata Hartanto yang sejak kecil ingin menjadi atlet bulutangkis.