Bisnis.com, JAKARTA — Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil maju ke babak kedua turnamen bulu tangkis Indonesia Master 2023.
Pasangan nomor satu dunia ini tampil solid usai menekuk Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Meski begitu, Rian mengaku bahwa lawan mereka sangat sulit untuk dikalahkan pada laga kali ini.
“Untuk pertandingan hari ini mereka bermain sangat baik kami sempat keteteran, dari servis, bola-bola drive-nya juga kami kalah di gim pertama. Namun, kami tidak mau menyerah begitu saja, mungkin karena masih adaptasi, karena kemarin terakhir di pertandingan India Open, shuttlecock berbeda, di sini sangat berasa angin, jadi harus cepat adaptasi,” tuturnya di Istora Senayan, Selasa (24/1/2023).
Lebih lanjut, Fajar mengatakan bahwa dalam perang saudara tersebut, meskipun mereka cukup kelelahan dengan tur asia yang dilakukan pada awal tahun ini yaitu Malaysia Open dan India Open, tetapi hal tersebut tak boleh dijadikan alasan untuk apabila kondisi performa mereka belum 100 persen.
“Ya, pasti di pertandingan itu juga tidak bisa dijadikan alasan, setiap pemain juga turun dipertandingan itu sudah disisapkan. Jadi, kalau mau turun di tiga turnamen itu sudah harus lebih siap lagi, karena itu tidak gampang, stamina, fokus, dan itu harus ekstra,” katanya.
Oleh sebab itu, Fajar mengaku bahwa dirinya dan Rian memang harus mengambil latihan tambahan, khususnya untuk meningkatkan fisik dan stamina di lapangan.
“Karena kalau latihannya itu-itu saja pasti akan stamina cepat habis, ngedrop. Yang terpenting itu harus ada latihan esktra. Ya pasti dari stamina sama fokusnya, daya tahan, mungkin setelah pertandingan ini akan ada pertambahan lagi,” imbuhnya.
Bertanding pada babak pertama turnamen BWF World Tour Super 500 yang berlangsung di Istora Senayan, Selasa (24/1/2023), Fajar/Rian memenangkan perang saudara itu melalui rubber gim dengan skor 18-21, 21-14, dan 21-10.
Dominasi diwarnai oleh Pram/Yere sejak awal pertandingan. Salah satunya pukulan menyilang dari Pramudya dan Smash lurus di antara Fajar dan Rian berhasil membuat kedudukannya dengan pasangan nomor 1 dunia tersebut menjauh, yaitu 13-18. Selanjutnya, terjadi adu drive yang berhasil dimenangkan oleh Yeremia sehingga gim pertama dikunci oleh Pram/Yere dengan skor 18-21.
Untuk gim kedua, Fajar/Rian mulai menunjukan supremasinya sebagai unggulan pertama Indonesia dengan merebut 4 angka beruntun sehingga kedudukan menjadi 5-1. Sejumlah permaian di depan net pun terus menambah keunggulan dari Fajar/Rian sehingga kedudukan terus menjauh menjadi 11-5.
Usai turun minum, dua kali bola Fajar keluar dari court sehingga kedudukan kian merapat menjadi 13-7. Namun, smash keras Rian mampi memperbaiki kesalahan dan membuat kedudukan menjadi 14-7.
Permainan pun harus dijeda sementara lantaran Yere meminta pengecekan medis saat poin 15-8. Meski begitu, fokus dari Fajar/Rian tak terganggu, sebab keduanya berhasil meraih dua poin sehingya kedudukan menjadi 18-9. Pasangan nomor satu dunia itu pun menantang Pram/Yere untuk melanjutkan laga ke babak ketiga usai smash Fajar mendarat mulus di lapangan lawan. Skor pun menjadi 21-14.
“Jujur kalau tadi dia [Yere] merasa sakit, tadi memang kelihatan, bola-bola depan itu selalu dicover sama Pram. Jadi di gim kedua dan ketiga mereka memang bermainnya jadi defend, tidak menyerang, mungkin karena tadi itu Yere masih terasa sakit atau sakitnya nambah, tetapi juga tadi memang kelihatan dari gerakannya, kami juga dengan banyak servis lob ke Yere. Namun, jujur kami juga tidak tega, tetapi ya namanya di lapangan,” tandas Fajar.
Di gim ketiga, dominasi kian ditunjukkan oleh Fajar/Rian dengan mengungguli Pram/Yere dengan skor 4-0. Selanjutnya, interval di gim ketiga sukses direbut oleh FaJri dengan skor 11-6.
Lepas jeda, Pram/Yere mulai merubah pola permaian dengan lebih agresif sehingga mereka mampu mencetak 3 angka beruntun untuk memperkecil jadiak menjadi 13-8.
Meski begitu, Drop shot menyilang dari Rian membuat Yeremia harus mengepel lapangan dengan tubuhnya. Kedudukan menjadi 19-9. Setelahnya, smash Rian tak mampu dibendung oleh Pramudya sehingga kemenangan pun berhasil diraih Fajar/Rian dengan skor 21-10.
Fajar melanjutkan bahwa menjadi pemain peringkat satu dunia turut memberikan beban tersendiri baginya dan Rian. Mengingat sekarang keduanya akan menjadi target dari lawan untuk bisa menumbangkan mereka dari puncak
“Sekarang jadi satu dunia juga mungkin orang berpikir kami tidak boleh kalah ya, tetapi kami tidak memikirkan itu ya, setiap turnamen ada target, dan target pribadi juga ada, itu kami jadikan motivasi, kami selalu menikmati setiap pertandingan,” pungkas Fajar.