Bisnis.com, JAKARTA - Mercedes menyebut setingan mobil Lewis Hamilton di Baku pada akhir pekan lalu kelewat batas sehingga menyebabkan sang pebalap menderita sakit punggung setelah merampungkan balapan dengan posis keempat.
Sang juara dunia tujuh kali mendapati sakit punggung serius setelah berjibaku dengan mobil W13 yang memantul-mantul karena efek "porpoising" ketika dibawa melaju kencang di lintasan lurus sirkuit jalan raya di pinggir Laut Kaspia itu.
Hamilton bahkan menyebut itu merupakan balapan paling menyakitkan yang ia jalani.
Bos tim Mercedes Toto Wolff sempat meragukan Hamilton tampil di Kanada akhir pekan ini namun kepala strategi tim Mercedes James Vowles mengonfirmasi sang pebalap dapat diturunkan di Montreal.
"Dia adalah atlet elite yang akan mendorong batasan ketahanan dari dirinya dan mobilnya dan itulah yang dilakukan seorang pebalap Formula 1, itu yang membuat mereka luar biasa," kata Vowles, Kamis (16/6/2022).
"Dalam hal itu, kami kelewat jauh mendorong paket dan pebalap kami, kami membuat mereka sangat tidak nyaman dan kami tidak dapat melakukan itu lagi.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan ini tidak berlanjut," kata dia.
Hamilton finis P4 dan rekan satu timnya, George Russell di P3, diuntungkan dua pebalap Ferrari yang gagal menyelesaikan lomba di Baku.
Tidak hanya Hamilton, sejumlah pebalap lain juga mengalami efek dari "porpoising" di mobil mereka imbas perubahan regulasi besar-besaran yang diterapkan tahun ini.
Disebut "porpoising" karena menyerupai gerakan pesut berenang, mobil memantul-mantul di lintasan lurus karena "ground effect" aerodinamikan timbul dan hilang.
Vowles menjelaskan "bouncing" dan "bottoming" memiliki efek serupa "porpoising", namun pada dasarnya berbeda.
"Saya yakin kami membuat kemajuan dalam hal mengatasi 'porpoising' tapi kami jelas-jelas mendapati 'bouncing' dan dari luar itu terlihat hampir identik, tapi ada perbedaan yang nyata di antara keduanya," kata dia.
Vowles mengatakan progres dalam mengatasi "porpoising" di GP Spanyol memungkinkan Mercedes menurunkan tinggi kendaraan mereka dan menjalankan mobilnya lebih dekat ke permukaan, yang justru menimbulkan masalah baru.
Saking cepernya, mobil Mercedes menyentuh permukaan lintasan (bottoming) sehingga menimbulkan efek memantul (bouncing) yang terlihat jelas di Baku.
Vowles mengatakan Montreal tidak akan jauh berbeda.
"Saya rasa kami masih akan memiliki paket yang belum bisa bertarung di depan," kata dia. "Red Bull dan Ferrari masih akan menjadi tolok ukur yang menjadi perbandingan bagi kami.
"Saya rasa, gap besar yang Anda liat di kualifikasi di Baku mungkin tidak akan sebesar itu di Montreal."