Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala BNPB Ungkap Pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022 Terapkan Sistem Bubble

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meyakini gelaran MotoGP 2022 yang diselenggarakan di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat berjalan sukses.
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira (depan) melaju di depan para pembalap lainnya pada hari pertama tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (11/2/2022). /Antar Foto-Andika Wahyu-YUrn
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira (depan) melaju di depan para pembalap lainnya pada hari pertama tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (11/2/2022). /Antar Foto-Andika Wahyu-YUrn

Bisnis.com, PRAYA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meyakini gelaran MotoGP Mandalika 2022, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat berjalan sukses.

Penyebabnya, dia melihat bahwa NTB merupakan Provinsi dengan tingkat protokol kesehatan yang baik dan memiliki status PPKM di tingkat pertama (level 1). 

“Alhamdullilah, sampai hari ini NTB masih masuk level 1. Bahkan, satu satunya provinsi yang level 1 wilayah di luar daerah Jawa-Bali dan vaksinasinya juga sudah tinggi mudah-mudahan ini nanti menjelang pelaksanaan nanti tidak ada masalah apapun bisa sukses baik sukses penyelenggaraan motoGP itu sendiri maupun terkait pencegahan penularan Covid-19,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (23/3/2022).

Kendati demikian, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 ini melanjutkan, upaya pemerintah untuk menyukseskan agenda MotoGP Mandalika 2022, maka strategi lainnya yang diterapkan adalah sistem bubble sistem.

Sekadar informasi, Sistem bubble adalah sistem koridor perjalanan yang bertujuan untuk membagi orang-orang yang terlibat ke dalam kelompok (bubble) yang berbeda.

“Bubble sistem ini ya tentu saja penonton tidak bisa berhubungan dengan atlet pendukung juga tidak bisa berhubungan dengan atlet dan penonton,” ujarnya.

Namun, dia meyakini meskipun menerapkan sistem tersebut, tetapi mengingat tingginya jumlah penonton ancaman penularan juga tidak dapat dihindari. 

“Dengan 60 ribu tentu saja juga tidak mudah [menghindari positif], mungkin terpaksa harus ada yang keluar bubble karena pulang ke rumah lagi sehingga bagi pegawai akan dilaksanakan testing, lalu yang masuk ke dalam area area betul-betul yang sudah yakin tidak ada yang positif sehingga tidak bisa menularkan kepada teman yang lain,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler