Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Hawk-Eye Innovation merilis permohonan maaf atas kesalahan Hawkeye yang merugikan pasangan ganda putra asal Indonesia Marcus/Kevin di semifinal Indonesia Masters 2021.
Dikutip melalui laman resmi BWF, Hawk-Eye Innovation menyampaikan telah melakukan peninjauan ulang, sehingga pihak BWF, Infront Pan-Asia, dan Hawk-Eye Innovation memastikan telah terjadi kesalahan di pertandingan Marcus/Kevin melawan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dari Malaysia.
"Hawkeye mengakui keputusan yang diambil salah, dan memohon maaf terkait hal ini, terutama kepada Gideon, Sukamuljo, Ong, dan Teo, juga kepada BWF atas kesalahan yang terjadi," ujar Hawkeye Innovation, dikutip dari laman resmi BWF, Minggu (21/11/2021).
Untuk diketahui, kedua pasangan ini melakukan laga dengan durasi 58 menit di Lapangan 1, Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu (20/11/2021), Marcus/Kevin menang 18-21, 21-17, 21-11.
Total ini menjadi pertemuan keenam mereka sepanjang turnamen setelah terakhir berhadapan di French Open 2021, Oktober 2021.
Dikutip melalui laman Harrod Sport, Hawk-Eye adalah sistem kamera yang melacak lintasan bola selama pertandingan dan digunakan dalam banyak cabang olahraga.
Teknologi ini digunakan di berbagai macam olahraga mulai bulutangkis, kriket, sepakbola, tenis, rugby, voli, dan hoki es.
Adapun, teknologi ini memungkinkan ofisial untuk membuat keputusan yang cepat dan akurat untuk mencoba dan mengganggu permainan seminimal mungkin.
Alat ini dibuat dengan tujuan permainan lebih adil bagi pemain dan ofisial karena keputusannya cenderung lebih akurat ketimbang manual. Keuntungan utama dari jenis teknologi ini adalah memberikan kemampuan kepada penyiar untuk meningkatkan pengalaman menonton bagi penggemar di rumah.
Hawk-Eye adalah perusahaan pertama yang menerima lisensi FIFA Goal Line Technology (GLT), teknologi ini sekarang digolongkan sebagai penyedia GLT yang paling akurat, andal, dan berpengalaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
