Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia berhasil membuktikan diri dalam ajang grup bergengsi Piala Thomas dengan kemenangan yang ke-14 kalinya setelah menundukan China dengan perolehan skor 3-0.
Sekadar informasi, partai final Thomas Cup 2020 telah digelar pada hari ini Minggu 17 Oktober 2021 pukul 13.00 waktu setempat atau 18.00 WIB di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.
Perjalanan tim Indonesia menuju podium juara Piala Thomas 2021 terbilang tidak mudah. Penyebabnya, sebelum mencapai partai puncak, Indonesia harus melalui perjalanan fase grup bertemu dengan tim tangguh.
Namun, terdapat sejumlah fakta menarik atas keberhasilan Indonesia di Thomas Cup 2020.
Indonesia terakhir kali juara Piala Thomas pada 2002
Kemenangan tunggal putra Indonesia Jonatan Christie atas China merupakan gelar Piala Thomas ke-14 bagi Indonesia. Sebelum ini, Tim Merah-Putih berhasil membawa pulang Piala Thomas pada 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 2000, dan 2002.
Tidak Menurunkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya
Indonesia memutuskan untuk tidak menurunkan ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di Final Piala Thomas 2021 dan memecah sementara pasangan peringkat pertama dunia tersebut. Marcus Gideon benar-benar diparkir dari laga penentuansehingga Kevin dipasangkan dengan Daniel Marthin di pertandingan tersebut.
Baca Juga
Kemenangan Kedua atas China
Selain itu, kemenangan ini merupakan yang kedua bagi Indonesia atas China di final Piala Thomas. Indonesia pertama kali menang atas China terjadi pada 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Indonesia Kolektor Piala Thomas
Indonesia dan China merupakan pengoleksi gelar terbanyak di ajang Piala Thomas. Tim Merah Putih sudah memiliki 13 trofi Thomas Cup, sementara China meraih 10 gelar.
Indonesia sudah tidak pernah lagi menjadi juara Thomas Cup sejak 2002, sementara China menjadi penguasa dalam kurun hampir dua dekade. Selama Indonesia absen menjadi juara sejak 2002, China juara enam kali dari delapan penyelenggaraan Thomas Cup.
Penampilan Final ke-20
Selanjutnya, bagi Indonesia, final di Thomas Cup 2021 merupakan penampilan ke-20 di partai puncak. Sementara bagi China, final kali ini adalah penampilan ke-13.
Dari 12 penampilan di final sebelumnya, China hanya kalah dua kali yakni pada 1984 dan 2000. Dua kekalahan itu diderita ketika menghadapi Indonesia.
Sementara enam kegagalan Indonesia dari 19 partai final sebelumnya diderita dari China (tiga kali), Malaysia (dua kali), dan Denmark (satu kali).