Bisnis.com, SOLO - Piala Uber 2020 menjadi turnamen beregu putri terakhir bagi pebulu tangkis Greysia Polii. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh atlet 34 tahun itu dalam sebuah wawancara dengan BWF.
"This is my last time so I gave it all," ucapnya, dikutip dari akun Twitter @BadmintonTalk pada Jumat (15/20/2021).
Sementara itu, meski gagal melaju ke babak semifinal, Greysia Polii mengatakan bahwa setidaknya ia telah memberi teladan yang baik bagi Skuad Merah-Putih sebagai hadiah perpisahan.
"Kami mencoba menang, tidak hanya untuk menunjukkan bahwa kami lebih baik dari pasangan Thailand, tetapi kami ingin menang untuk tim, sehingga para pemain muda bisa bermain dan kemudian siapa tahu mereka bisa menang dan membuat sejarah bagi Indonesia," kata Greysia.
Greysia lalu melanjutkan, “Ini adalah warisan saya untuk tim. Saya selalu suka menjadi pemimpin yang baik atau senior yang baik, saya tidak perlu banyak bicara. Saya hanya harus menjadi contoh yang baik dengan sedikit bicara dan berbuat lebih banyak. Begitulah cara saya ingin memberikan warisan kepada Apriyani dan yang lainnya."
Lepas dari itu, Greysia Polii sendiri mengaku jika ia tidak memiliki ekspektasi apapun kepada para jurniornya. Akan tetapi, ia berharap mereka bisa bertanding semaksimal mungkin.
Baca Juga
"Kami datang dengan pemain muda dan kami tidak ada kerugian apapun. Saya tidak memiliki ekspektasi apapun untuk mereka. Saya hanya berharap mereka bisa memberikan segalanya. Apa yang mereka miliki sekarang, mereka harus teruskan, jadi mereka harus bermain dan mengalaminya sendiri sehingga mereka bisa mendapatkan lebih banyak dan meningkatkan diri mereka sendiri,” tutur Greysia.
BREAKING: From BWF interview, Greysia Polii confirmed that #UberCup2020 is her LAST EVER Uber Cup.
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) October 15, 2021
Polii: "What they have right now, they should go on, so they have to play and experience, so they can gain more, how to improve themselves."
8 Uber Cup
2008?
2010?
Respect! https://t.co/yMqKuhuoaE