Bisnis.com, JAKARTA — Greysia Polii-Apriyani Rahayu (Greysia-Apriyani) sukses mempersembahkan medali emas dari cabang bulu tangkis nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020. Sejak bulu tangkis pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, kontingen Indonesia tercatat telah merebut delapan medali emas.
Cabang bulu tangkis hanya sekali gagal mempersembahkan medali emas, yaitu pada Olimpiade 2012 di London. Nomor ganda putra menjadi yang paling banyak dengan mempersembahkan tiga medali emas disusul tunggal putra dua emas.
Sebelumnya, Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir menjadi ganda campuran Indonesia pertama yang meraih medali emas pada 2016 di Olimpiade Rio de Janiero. Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pun mencetak rekor sebagai ganda putri Indonesia pertama yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo.
1. Susy Susanti di Olimpiade Barcelona 1992 (tunggal putri)
Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, atlet yang bernama lengkap Lucia Fransisca Susy Susanti ini berhasil meraih medali emas Olimpiade Barcelona di tahun 1992 pada nomor tunggal putri bulu tangkis. Sebelum medali emas jatuh ke tangannya, Susi terlebih dahulu harus berjibaku melawan pemain Korea Selatan, Bang Soo-hyun dengan pertarungan alot 3 game.
2. Alan Budikusuma di Olimpiade Barcelona 1992 (tunggal putra)
Baca Juga
Alan Budikusuma berhasil menorehkan sejarah sebagai peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Di partai akhir cabang olahraga bulutangkis, Alan harus menghadapi wakil Indonesia lainnya, Ardy B Wiranata. Pertandingan berlangsung sangat ketat dan sengit, keduanya memperlihatkan perlawanan keras. Akhirnya, Alan yang berhasil merebut juara dengan skor 15-12 dan 18-13.
3. Rexy Mainaky-Ricky Soebagja di Olimpiade Atlanta 1996 (ganda putra)
Rexy dan Ricky berhasil meraih emas pada Olimpiade Atlanta 1996. Keduanya berhasil mengalahkan pebulutangkis Malaysia, Cheah Soon Kit dan Yap Kim Hock dengan skor 5-15, 15-13, 15-12. Bermain 3 game, pertandingan tersebut berlangsung seru dan sulit bagi kedua pasangan.
4. Tony Gunawan-Candra Wijaya di Olimpiade Sydney 2000 (ganda putra)
Dua atlet yang bermain di nomor ganda putra cabang olahraga bulu tangkis ini berhasil meraih medali emas di Olimpiade Sydney 2000. Di partai final, pasangan Tony/Candra berhasil melumat ganda Korea Selatan, Lee Dong Soo dan Yoo Yong Sung dengan pertarungan sengit 3 gim. Rupanya, keduanya merupakan pasangan ‘gado-gado’ yang baru dipasangkan. Namun karena ramuan dan tangan dingin pelatih Herry IP, keduanya berhasil melanjutkan tradisi juara di Olimpiade.
5. Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004 (tunggal putra)
Taufik Hidayat merupakan tunggal putra kedua Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade. Dia meraihnya pada 2004 di Athena dengan melibas pebulutangkis Korea Selatan, Shon Sheung-Mo pada partai final.
Sebelum berhasil ikut serta di Olimpiade, Taufik sempat menemui jalan terjal. Ketika itu, dia nyaris tidak lolos kualifikasi ke Olimpiade. Namun, atlet asal Bandung ini sama sekali tak patah arang dan bertekad ingin terus melangkah ke Olimpiade.
6. Hendra Setiawan-Markis Kido di Olimpiade Beijing 2008 (ganda putra)
Hendra Setiwan dan Markis Kido menjaga tradisi medali emas kontingen Indonesia di Olimpiade Beijing 2008. Pasangan ganda putra kebanggaan Indonesia itu menang atas pasangan Cina, Chai Yun/Fu Haifeng dengan pertandingan 3 gim pada partai final.
Kemenangan itu menjadi momen haru tak hanya bagi keduanya, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena, medali emas diraih tepat sehari sebelum ulang tahun Indonesia yang ke-63.
7. Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 (ganda campuran)
Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir merupakan pasangan ganda campuran pertama yang meraih medali emas bagi kontingen Indonesia di Olimpiade. Mereka meraih kemenangan atas pasangan Malaysia Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying pada partai final Olimpiade Rio 2016. Bermain menyerang sejak awal, Tontowi/Liliyana berhasil menang 2 game langsung tanpa balas dari pemain Malaysia.
8. Greysia Polii-Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 (ganda putri)
Greysia / Apriyani merupakan ganda putri pertama Indonesia yang berhasil merebut medali emas olimpiade. Mereka menumbangkan andalan Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di babak final dengan skor 21-19, 21-15.
Pada perjalanannya, Greysia dan Apriyani sempat mengalahkan pasangan-pasangan yang secara peringkt berada di atasnya. Ini merupakan capaian terbaik Greysia Polii setelah pada dua Olimpiade sebelumnya selalu gagal meraih medali dengan pasangan yang berbeda.
Selain Greysia / Apriyani, Indonesia juga masih berpeluang meraih medali dari cabang bulu tangkis Olimpiade Tokyo. Anthony Sinisuka Ginting akan menghadapi wakil Guatemala Cordon Kevin pada laga perebutan medali perunggu yang akan berlangsung sore nanti.