Bisnis.com, JAKARTA - Pemain Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, akan menghadapi Kevin Cordon, asal Guatemala saat memperebutkan medali perunggu Olimpiade Tokyo, Senin (2/8/2021) di Musashino Forest Sport Plaza.
Ginting harus hati-hati jika tidak ingin kecolongan gagal meraih medali. Pasalnya, Kevin Cordon yang kini berusia 34 berhasil mengalahkan wakil Korea Selatan, Heo Kwanghee, dengan skor 21-13, 21-18 di babak perempat final. Sekadar catatan, Heo adalah pemain yang mengalahkan tunggal putra Jepang, Kento Momota.
Corcon sendiri gagal melaju hingga ke final setelah dikalahkan Viktor Axelsen (Denmark) di babak semifinal dengan skor 21-18, 21-11.
Kevin Cordon yang mempunyai peringkat 56 dunia BWF dan banyak berkutat di turnamen level challenge ternyata mempunyai jalan panjang sebelum sukses seperti sekarang ini.
UN-BE-LIEV-ABLE ?
— BWF (@bwfmedia) July 31, 2021
Kevin Cordon we thank you ? ??
We ask everyone to #RaiseARacket ? for Kevin.#Tokyo2020 #Badminton #Olympics pic.twitter.com/Z020Gek7OR
Cordon sudah bertekad menerjunkan diri ke dalam olahraga bulu tangkis sepenuhnya sejak belia. Menurut Reuters, saat berusia 12 tahun ua memutukan hijrah dari kampung halamannya di Zacapa menuju kota Guatemala demi mengejar mimpinya bermain bulu tangkis.
Perjuangan dan kerja kerasnya tak sia-sia. Ia sudah dua kali tampil di Olimpiade. Ia harus menarik diri dari Olimpiade Rio de Jainero 2016 karena mengalami cedera saat berlaga pada partai pertama. Namun, kini di Tokyo, ia menorehkan hasil lebih baik dan berpeluang meraih medali.
Baca Juga
"Saya bermain sangat keras dengan diri saya. Saya tidak berpikir, saya hanya bermain," kata Cordon usai memenangi partai perempat final, Sabtu, 31 Juli 2021.
Kondisi politik dalam negeri Guatemala membuat keadaan lebih sulit baginya. "Tidak mudah bagi kami sebagai sebuah negara, ada hal-hal yang lebih penting di Guatemala untuk didukung daripada olahraga," kata dia. "Itulah kenyataan bagi kami."
Keberhasilan Kevin Cordon membuat kejutan di Olimpiade tidak terlepas dari pelatih asal Indonesia yang bernama Muamar Qadafi yang menanganinya.
Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Bambang Roedyanto, menyampaikan hal tersebut melalui cuitan Twitternya.
"Kevin Gordon menjadi pemain pertama dari PanAm Continental ke Quarterfinal.. dia dilatih pelatih dari Indonesia.. kalau tidak salah namanya Khadafi," ujar Bambang.
Dalam laman resmi Olympics, nama pelatih Kevin Cordon yang tercantum Jose Maria Solis yang sesama berasal dari Guatemala dan sudah melatihnya sejak 2004.
Selain Solis, dikutip dari situs Archysport, Muamar Qadafi juga ikut menangani Kevin Cordon dan Nikte Sotomayor (tunggal putri) sejak 2017 sebagai asisten pelatih. Kedua atlet yang ditangani Qadafi merupakan wakil-wakil Guatemala di cabang bulu tangkis dari total 22 atlet yang dikirim negara tersebut ke Tokyo 2020.
"Sebagai pelatih, saya bahagia para pelatih bisa meraih mimpi mereka," tutur Qadafi mengomentari lolosnya Cordon ke Olimpiade Tokyo 2020, 3 Juli lalu.
"Terima kasih kepada dukungan Komite Olimpiade, Federasi Badminton dan rekan saya Jose Maria Solis atas dukungan mereka," kata Qadafi menambahkan.
Sebelum menangani Kevin Cordon, pelatih asal Solo ini pernah melatih tim bulu tangkis Peru sejak 2005. Sebagai pemain, Qadafi pernah bermain untuk klub PB Djarum.
Pada Senin, 1 Juli 2021, polesan pelatih asal Solo itu akan berjuang merebut medali perunggu bulu tangkis Olimpiade Tokyo. Ia akan melawan Anthony Ginting, yang di babak semifinal Ahad ini dikalahkan Chen Long (Cina) dengan skor 16-21, 11-21.