Bisnis.com, JAKARTA - Jelang Thailand Open pada 12-24 Januari 2021 mendatang, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyiapkan skenario terburuk jika terdapat pemain yang terpapar Covid-19.
Thomas Lund, Sekretaris Jenderal BWF mengatakan langkah pertama yang dilakukan penyelenggara jika ditemukan kasus positif yakni isolasi.
“Jika ada kasus positif, pemain akan diisolasi dan kami akan melakukan pelacakan. Setiap pemain yang melakukan kontak (dengan pemain positif) juga perlu diisolasi,” kata Thomas Lund seperti dilansir Antara, Jumat (8/1/2021).
BWF dan asosiasi bulu tangkis Thailan (BAT) telah bekerja sama dengan pemerintah Thailand untuk memastikan standar keselamatan dan kesehatan terbaik bagi seluruh peserta.
Untuk mencegah menyebarnya pandemi, pertanndingan kali ini diselenggarakan dalam format baru termasuk penambahan jadwal karantina selama 14 hari sejak tiba di Bangkok.
Dia menjanjikan penyelenggara secara berkala akan rutin melakukan tes usap kepada peserta sampai Thailand Open berakhir 24 Januari 2021 nanti.
BWF mennyebutkan peserta Thailand Open akan menjalani enam kali tes sebelum Thailand Open dimulai 12 Januari hingga Final BWF World Tour 2020 yang akan menjadi seri penutup 31 Januari mendatang.
“Ada banyak pembelajaran yang bisa kita contoh dari turnamen ini. Setiap negara, bagaimanapun, tentu punya kebijakan berbeda,” ucap Lund.
Kendati demikian, Lund optimistis turnamen akan tetap berlangsung luar biasa dengan pemain-pemain hebat.
Tingkat persaingan juga bakal tetap ketat, meski pada saat yang sama dia menyayangkan keputusan Jepang dan China yang mundur. Juga absennya pasangan ganda putra terbaik dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dari turnamen.
Di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Bangkok, BAT tetap berkomitmen menjadi tuan rumah tiga turnamen berturut-turut Januari 2020 ini.