Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jacob Blake Ditembak di Amerika, Ini Sikap Pebalap F1 Lewis Hamilton

Kekerasan terhadap warga kulit hitam terulang di Amerika Serikat, memantik reaksi banyak atlet. Pebalap F1 Lewis Hamilton pun angkat vicara.
Pembalap F1 asal Inggris Lewis Hamilton/Reuters
Pembalap F1 asal Inggris Lewis Hamilton/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pebalap F1 asal Inggris Lewis Hamilton mengaku tidak akan memboikot gelaran Grand Prix Belgia pada Minggu (30/8/2020) menyusul gelombang protes atlet di Amerika Serikat terkait insiden penembakan Jacob Blake, warga berkulit hitam, oleh polisi setempat.

Akibat penembakan sebanyak tujuh kali itu, Blake, berusia 29 tahun, terancam lumpuh lantaran peluru merusak tulang belakangnya.

Di AS, tim bola basket NBA Milwaukee Bucks memulai boikot ketika mereka menolak memainkan laga play-off, sedangkan sejumlah klub lain mengikuti langkah klub yang bermarkas di Wisconsin itu untuk menunjukkan solidaritas di antara para atlet.

Protes tersebut kemudian menular ke liga bisbol nasional MLB, liga sepak bola MLS, dan kompetisi bola basket putri WNBA.

Selain itu, juara Grand Slam dua kali Naomi Osaka, yang berdarah campuran Haiti dan Jepang, juga menarik diri dari turnamen Western & Southern Open setelah mencapai semifinal.

Dalam insiden penembakan oleh polisi yang terekam video itu, Jacob Blake ditembak di punggungnya dari jarak dekat oleh polisi kulit putih, sehingga memicu gelombang protes dari warga AS.

"Pertama, aku rasa luar biasa apa yang dilakukan banyak pihak di AS dengan olahraga mereka hingga penyelenggaranya. Namun, itu di Amerika dan saya tidak tahu apakah jika sata melakukan [boikot] di sini akan memiliki dampak tertentu. Kami di Belgia, bukan di Amerika Serikat," kata pebalap berusia 35 tahun itu.

Juara dunia enam kali yang berkulit hitam keturunan Granada itu selama ini menjadi salah satu pebalap yang vokal menyuarakan dukungan kepada kampanye untuk mengakhiri ketidakadilan rasial yang telah tersebar secara global menyusul kematian George Floyd pada 25 Mei lalu yang tewas akibat kebrutalan polisi Minneapolis.

Hamilton bersama sejumlah pebalap F1 selalu berlutut setiap jelang balapan dan mengenakan kaus bertuliskan "Black Lives Matter", yang juga terdapat di helmnya.

"Saya mendukung upaya mereka, mencoba apa yang aku bisa di sini," kata Hamilton terkait boikot para atlet di AS. "Saya tidak tahu bagaimana, tidak menjalani balapan... ini akan tetap berjalan. Namun,... aku akan bicara dengan Formula 1 untuk melihat apa lagi yang bisa kami lakukan untuk terus meningkatkan kesadaran dan terus membantu mendorong keadilan rasial."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler