Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua yang rencananya dilaksanakan bulan Oktober terpaksa ditunda, akibat wabah Covid-19. Seperti disampaikan Menpora Zainudin Amali, Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk menunda pelaksanaan PON menjadi bulan Oktober 2021.
PP PBSI mendukung langkah yang diambil pemerintah untuk menggeser penyelenggaraan PON. Disampaikan Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, banyak kendala yang akan dihadapi dalam pelaksanaan PON, terkait kondisi dan situasi negeri yang masih dihantui virus Corona.
"Secara prinsip, PBSI sangat mendukung keputusan ini karena ini memang langkah ini harus dilakukan," kata Budiharto di lansir situs resmi PBSI, Jumat (24/4/2020).
"Alasan yang pertama, dengan adanya musibah Covid-19, infrastruktur pasti akan terhambat," jelas Budiharto.
Dituturkan Budiharto, hal kedua yang membuat pelaksanaan PON 2020 berat untuk dilaksanakan sesuai jadwal adalah kesiapan dari panitia penyelenggara.
"Terkait logistik dan lain-lain, sudah pasti panitia pelaksana akan kesulitan jika PON tidak ditunda. Sudah pasti tidak bisa sesuai dengan rencana," sebutnya.
Baca Juga
Budiharto kemudian juga melihat adanya kendala dari para atlet untuk mempersiapkan diri jelang PON. PON merupakan sebuah ajang dengan tujuan utama meraih prestasi dan hal ini membutuhkan persiapan yang baik.
"Adanya wabah Covid-19 ini membuat persiapan atlet tidak bisa maksimal. Jadi kalau dipaksakan pun pasti hasilnya tidak akan sesuai dengan harapan dari pemerintah. Oleh karena itu, PBSI sangat mendukung kebijakan dari pemerintah terkait penundaan ini," pungkas Budiharto.
Saat ini para atlet bulutangkis hanya menjalani latihan kebugaran ringan hingga waktu yang belum ditentukan. Kondisi ini tentunya akan membawa pengaruh pada penampilan mereka di pertandingan, karena program latihan belum kembali normal.