Bisnis.com, JAKARTA – Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha MotoGP) akan membawa crew chief baru musim depan karena sang juara dunia sembilan kali itu masih berambisi bertarung untuk gelar ke-10-nya.
Pembalap asal Italia itu akan bekerja dengan David Munoz yang menangani pebalap Moto2 Nicolo Bulega di SKY Racing Team VR46 untuk menggantikan crew chief saat ini Silvano Galbusera tahun depan, demikian laman resmi MotoGP.
Munoz bekerja dengan Francesco Bagnaia musim lalu untuk membantu pebalap asal Italia itu menjadi juara dunia Moto2 dan tahun ini telah menjadi aktor di balik kembalinya performa Bulega.
Adapun Galbusera bekerja sama dengan Rossi sejak 2014, tetapi The Doctor tampaknya ingin penyegaran dalam upayanya kembali ke jajaran pebalap papan atas tahun depan.
"Iya benar, mulai tahun depan aku akan mengganti kepala mekanikku," kata Rossi dalam jumpa pers jelang GP Thailand, Kamis (3/10/2019).
"Setelah Misano, kami bicara bersama dengan Silvano karena kami ingin mencoba dan melakukan sesuatu agar lebih kuat.
"Ada beberapa faktor karena Silvano ingin melanjutkan kerjanya dengan Yamaha namun dengan tingkat stres yang lebih rendah dan lebih jarang keluar dari Italia.
"Juga pada waktu yang sama, Yamaha ingin membuat tim uji lebih kuat tahun depan, untuk memperbaiki diri di Eropa," kata Rossi yang akan berusia 41 musim depan itu.
Galbusera menggantikan Jeremy Burgess sebagai kepala kru Rossi pada 2014 dan sejak itu keduanya telah mengemas sembilan kemenangan selama enam musim bersama.
Galbusera akan menangani tim uji Yamaha setelah musim ini.
Tentang Muñoz, Rossi mengaku sangat menantikan bekerja dengannya.
"Aku menantikannya dan ini adalah pengalaman baru, dia belum punya pengalaman dengan MotoGP. Dia sangat muda dan memiliki ide-ide bagus dan pada akhirnya semuanya senang. Silvano senang bisa bertahan dengan tim uji, jadi kami akan coba dan melihat jika kami bisa lebih kuat."
Rossi sangat mengenal Munoz dan telah mengamati performanya ketika bersama tim yang ia miliki di Moto2.
"Tahun lalu dia bekerja sangat baik dengan Pecco. Aku suka cara dia mengakhiri muism ketika dia memiliki banyak tekanan dan Pecco sedikit gugup jika gelar juara direbut Oliveira. "Aku suka bagaimana dia bisa tenang dan caranya mengatasi situasi.”
"Aku memintanya. Sayangnya, jadi sesuatu yang negatif untuk tim kami karena dia adalah orang yang penting bagi tim, tapi ini patut dicoba, kita lihat saja," kata Rossi.