Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GP China: Bottas Ingin Pertahankan Puncak Klasemen

GP China: Bottas Ingin Pertahankan Puncak Klasemen
Dua pebalap Mercedes, Lewis Hamilton (kiri) dan Valtteri Bottas./Reuters-Maxim Shemetov
Dua pebalap Mercedes, Lewis Hamilton (kiri) dan Valtteri Bottas./Reuters-Maxim Shemetov

Bisnis.com, JAKARTA - Pebalap tim Mercedes-AMG F1 Valtteri Bottas mengaku ingin menegaskan dominasinya dengan memperlebar jarak perolehan poinnya di puncak klasemen dari pebalap lain dengan menargetkan hasil positif di balapan GP China akhir pekan (14/4/2019) nanti.

Pebalap berusia 29 tahun asal Finlandia itu setelah menjalani dua balapan, sementara memimpin di puncak klasemen pebalap dengan 44 poin, terpaut satu angka dari rekan satu timnya, Lewis Hamilton yang menguntit diperingkat dua.

Menjadi pemuncak klasemen mempengaruhi pola pikir Bottas menjelang seri ketiga balapan Formula 1.

"Tentu itu menjadi faktor. Jika kalian lihat di atas kertas aku memimpin dan aku ingin mempertahankan posisi itu dan membuat jarak lebih lebar," kata Bottas dalam sesi jumpa pers di Sirkuit Internasional Shanghai, China.

"Targetnya adalah mempertahankan pimpinan, tapi mencapai hal itu adalah dengan fokus di tugas."

Di GP Australia, Bottas unggul dari Hamilton dan mempersembahkan finis 1-2 untuk Mercedes, sementara di Bahrain posisinya terbalik, giliran Hamilton yang juara setelah diuntungkan masalah reliabilitas mesin yang menimpa pebalap Ferrari Charles Leclerc, yang hampir meraih podium juara pertamanya.

Bottas, yang gagal meraih satu pun gelar juara tahun lalu, unggul satu poin dari Hamilton setelah mencetak waktu putaran tercepat di balapan, aturan baru perolehan poin di musim ini.

"Di Bahrain... tentu ada hal-hal yang bisa aku lakukan dengan lebih baik," kata Bottas. "Bukan balapan yang sempurna tentunya, sangat berbeda dari Melbourne, tapi itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan karena semua dimaklumi."

Di balapan GP China tahun lalu, Bottas bisa saja menjadi juara jika saja tidak dirugikan oleh keluarnya Safety Car di waktu yang kurang menguntungkan baginya sehingga Daniel Ricciardo, kala itu membalap untuk Red Bull, merampas trofi juara memanfaatkan ban yang lebih baru untuk melesat di trek sepanjang 5,451 km itu.

"Ini adalah musim yang berbeda, kompetisi antar tim sekarang berbeda dari tahun lalu. Jadi siapa bisa mengira apa yang bakal terjadi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler