Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tinton Soeprapto Minta Semua Pihak Jaga Sirkuit Sentul

Tinton Soeprapto Minta Semua Pihak Jaga Sirkuit Sentul
Sirkuit Sentul/SentulInternationalCircuit.com
Sirkuit Sentul/SentulInternationalCircuit.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tokoh balap nasional yang juga direktur utama Sirkuit Internasional Sentul Tinton Soeprapto berpesan kepada pemerintah dan masyarakat untuk turut menjaga dan membenahi Sirkuit Sentul yang merupakan sirkuit nasional.

"Sentul itu pindahan dari Ancol, nasional miliknya, bukan milik Tinton pribadi, milik masyarakat Indonesia, bukan Jabar bukan pula DKI," kata Tinton di sela-sela rapat kerja provinsi IMI DKI Jakarta di Jakarta, Rabu.

Sirkuit yang pernah menggelar balapan MotoGP, kala itu masih bernama GP500 pada 1996-1997 itu, dipandang sudah tidak layak untuk menggelar sejumlah ajang balap berskala internasional.

"Sirkuit Sentul itu miliki nasional, dikawal!," pesan Tinton.

Tinton pernah menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tahun lalu untuk mengajukan Sirkuit Sentul sebagai salah satu arena untuk menggelar balapan MotoGP 2020.

Namun justru Mandalika, Lombok yang dilirik Dorna sebagai tuan rumah balapan MotoGP di Indonesia pada 2012.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mendukung pernyataan ayah dari pebalap Ananda Mikola itu dan berharap pemerintah bisa memaksimalkan potensi sirkuit sepanjang 4,12 km yang terletak di Bogor, Jawa Barat itu.

"Tapi pertanyaannya kan itu perlu suntikan hibah dari APBD juga," kata Prasetyo.

Salah satu hal utama yang dibutuhkan oleh Sirkuit Sentul adalah aspal yang baru mengingat kondisi trek yang kurang memadai. "Dan aspal itu tidak kecil loh nilainya," kata politisi dari PDI-Perjuangan itu.

"Saya bilang ke pak Tinton tadi, coba buat RABnya melalui KONI Jakarta, ajukan ke APBD kita," kata Prasetyo.

"Yang diperlukan sentul adalah aspal, karena itu sirkuit. Dan di belakang Sentul itu masih banyak tempat untuk menggelar multi event. Kalau memang pemerintah ingin membantu sirkuit internasional yang layak untuk dipakai oleh pebalap-pebalap internasional itu sentul masih ada lahan (yang bisa dikembangkan."

Namun demikian Prasetyo tidak menampik fakta jika model trek sirkuit yang dirampungkan pada 1994 itu sudah ketinggalan zaman.

Namun demikian Prasetyo menyatakan komitmennya perihal nasib sirkuit yang dimiliki PT Sarana Sirkuitindo Utama, dengan pemegang saham terbesar selaku komisaris utama adalah Hutomo Mandala Putra itu.

"Saya akan berjuang ke situ lah, saya akan bicara dengan pak Menpora dan dengan pak Presiden kalau ada. Jangan jauh-jauh lah, sirkuit jauh-jauh yang nonton enggak ada lagi nanti," pungkas Prasetyo.

Sejarah mencatat Sirkuit Sentul dibangun dari hasil pesangon digusurnya sirkuit Ancol pada akhir tahun 80-an.

Sirkuit Ancol, yang dulu digunakan untuk balap motor dan mobil, dipandang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi mengingat lokasinya yang dekat dengan pemukiman hingga akhirnya sirkuit dipindah ke wilayah Sentul, Bogor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler