Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejuaraan Dunia Tahun 2005 Jadi Turnamen Paling Berkesan Buat Liliyana Natsir

"Kejuaraan Dunia 2005 menjadi pertandingan paling berkesan bagi saya karena saya menjadi juara dunia tepat pada usia 19 tahun," kata atlet kelahiran Manado, Sulawesi Utara itu, tentang kejuaraan paling berkesan sepanjang karirnya sebagai atlet bulu tangkis.
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir/Antara-Wahyu Putro A
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir/Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir, atau akrab disapa Butet, mengaku masih penasaran untuk merebut medali emas Asian Games menyusul perolehan perak Asian Games 2014 dan perunggu Asian Games 2018.

"Saya belum kesampaian dapat emas Asian Games. Setelah mendapatkan medali perak pada 2014, saya harus menunggu empat tahun lagi untuk mendapatkan emas. Itu bukan waktu sebentar. Tapi, saya tetap bersyukur dan puas walaupun mendapatkan medali perunggu," kata Butet dalam jumpa pers Indonesia Masters 2019 di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Indonesia Masters 2019 akan menjadi turnamen terakhir bagi Liliyana Natsir menyusul rencana pensiun atlet berusia 33 tahun itu sebagai atlet bulu tangkis.

Butet akan berpasangan dengan Tontowi Ahmad sebagai penampilan terakhir pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu dalam turnamen internasional.

"Kejuaraan Dunia 2005 menjadi pertandingan paling berkesan bagi saya karena saya menjadi juara dunia tepat pada usia 19 tahun," kata atlet kelahiran Manado, Sulawesi Utara itu, tentang kejuaraan paling berkesan sepanjang karirnya sebagai atlet bulu tangkis.

Meskipun masih penasaran medali emas Asian Games, Butet mengaku bersyukur karena telah mencapai target utama pribadi, yaitu medali emas Olimpiade.

"Setelah mendapatkan emas Olimpiade, otomatis motivasi saya menurun," katanya.

Atlet asal klub bulu tangkis Djarum Kudus itu mengaku belum terpikir untuk menjadi pelatih bulu tangkis, baik dalam pelatnas PBSI maupun klubnya.

"Saya tidak tahu saya siap atau tidak karena sebagai pemain, saya hanya memikirkan diri sendiri, seperti kedisiplinan latihan dan menjaga konsumsi makanan," ujarnya.

Butet mengatakan jika harus menjadi pelatih, tanggung jawab yang akan diembannya semakin besar karena harus mengurus kedisiplinan para pemain. "Pemain yang bagus belum tentu menjadi pelatih yang bagus," katanya.

Panitia Penyelenggara Indonesia Masters 2019 akan menggelar pesta perpisahan bagi Butet sebelum pertandingan final di Stadion Istora Senayan, pada pukul 12.00 WIB, Minggu (27/1).

Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan memulai laga Indonesia Masters 2019 menghadapi ganda India Pranaav Jerry Chopra/Reddy N Sikki pada pertandingan pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler