Bisnis.com, SOLO - Kontingen Jawa Tengah (Jateng) memborong dua medali emas dari nomor speed world record rellay putra dan putri di ajang Kejuaraan Nasional Panjat Tebing (KNPT) XVII di Solo Sport Climbing Center, kompleks Stadion Manahan, Kamis (29/11/2018).
Tim speed world rellay putri Jateng yang beranggotakan Aries Susanti Rahayu, Agustina Sari dan Santi Welyanti melaju ke final seusai mengalahkan wakil Sulawesi Selatan (Sulsel), Syamsinar, Suriani dan Alivany Ver Khadijah. Aries Susanti dkk. menang dengan catatan waktu 28,116 detik. Wakil Sulsel menyerah karena pemanjat pertama tergelincir sebelum sampai puncak.
Di babak final, tim putri Jateng bersua wakil Jatim Amanda Narda Mutia, Dhorifatus Syafi'iyah dan Fifilia Anggraini yang mengalahkan wakil DKI Jakarta di babak semifinal. Tim putri Jateng akhirnya mampu menyumbang medali emas kedua di kejuaraan ini setelah mengemas catatan waktu 27,003 detik. Tim putri Jateng unggul cukup jauh dari catatan waktu yang ditorehkan wakil Jatim yakni 30,769 detik.
Babak final speed world record rellay putra juga mempertemukan wakil Jateng dan Jatim. Tim putra Jateng yang beranggotakan Alfian M. Fajri, Kiromal Katibin dan Gusti Abimayu mengalahkan wakil Jatim, Fatchur Roji, Abudzar Yulianto dan Rindi Sufriyanto. Tim putra Jateng mengemas catatan waktu 19,637 detik, sementara wakil Jatim gagal mencapai finis setelah pemanjat ketiga tergelincir. Tim putra Jateng pun menyumbangkan medali emas ketiga di KNPT XVII ini.
“Kunci keberhasilan kami adalah ketenangan dan fokus saya pribadi dan rekan satu tim. Kami harus bisa mengontrol diri dan menahan emosi. Kesulitannya terletak bagaimana mengatur ritme antara pemanjat satu, dua dan tiga. Bagaimana kami tidak mencuri start dan tidak ketinggalan oleh lawan," papar Alfian M. Fajri saat ditemui wartawan di lokasi.
Sementara itu, kontingen Jatim menambah koleksi emas dari nomor lead tim putri. Hingga hari ketiga, Jatim dan Jateng sama-sama mengoleksi tiga emas. Namun, Jatim berada di peringkat pertama karena unggul dalam perolehan medali perak.