Bisnis.com, JAKARTA -- Ganda putra Fajar Alfian/Rian Ardianto sempat memberikan asa lagi ketika berhasil menembus semifinal Hong Kong Open 2018.
Sayangnya, babak empat besar menjadi capaian tertinggi Fajar/Rian setelah dikalahkan oleh Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan skor 22-24 dan 15-21. Dibandingkan dengan hasil Fuzhou China Open 2018 pada pekan sebelumnya, capaian itu memang lebih baik.
Berkat status semifinalis Hong Kong Open 2018, Fajar/Rian alias Fajri mendulang poin signifikan untuk perbaikan pemeringkatan. Dalam BWF World Rankings pekan ini, sebelum hasil di Hong Kong dihitung, pasangan tersebut menduduki posisi 10 dengan 61.096 poin.
Padahal, Fajri sempat masuk Top 8 usai mengalungi medali perak Asian Games 2018. Namun, penurunan performa setelah kejuaraan multieven itu membuat posisinya melorot dari peringkat tujuh ke peringkat 10.
Kesempatan mengoleksi poin lebih banyak terbuka kembali pada Syed Modi International Badminton Championships 2018 yang berlangsung di India pada 20-25 November 2018. Di turnamen BWF World Tour Super 300 tersebut Fajri ditempatkan sebagai unggulan kedua.
Kejuaraan Super 300 sejatinya bukan kelas Fajar/Rian yang berstatus ganda putra terbaik Indonesia setelah Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon. Apa daya, pengunduran diri dari Denmark Open dan French Open 2018 menghilangkan poin potensial yang dibutuhkan untuk masuk ke strata ganda elit.
Gelar juara Syed Modi Championships 2018 diharapkan dapat menggantikan poin hilang tersebut. Namun, peluang tetap tidak mudah karena Fajar/Rian sudah ditunggu oleh lawan-lawan sepadan.
Berdasarkan rilis undian Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Fajri sebagai unggulan kedua ditempatkan di pul bawah. Di babak 32 besar, Fajri bertanding menghadapi ganda putra nonunggulan asal Rusia, Rodion Alimov/Evgenij Dremin.
Bila lolos, lawan di babak 16 besar pun seharusnya bisa diatasi karena di atas kertas diisi oleh pemain dari kualifikasi. Hadangan dari Han Chengkai/Zhou Haodong berpotensi ditemui Fajri di perempat final.
Walaupun berstatus sebagai unggulan keenam, Han/Zhou tidak bisa dipandang remeh. Ganda muda China itu adalah juara French Open 2018 dengan riwayat sebagai penakluk Kevin/Marcus di babak final. Han/Zhou pula yang mengalahkan Duo Minions di semifinal China Open 2018.
Andai berhasil di perempat final, lawan cukup berat bagi Fajri berikutnya adalah unggulan pertama Kim Astrup/Anders Rasmussen yang secara peringkat lebih baik dari jagoan Indonesia. Ada pula pasangan veteran Korea Selatan Kim Gi Jung/Lee Yong Dae dan duet gaek Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen yang tidak bisa dianggap remeh.
Untungnya, tiga pasangan itu ditempatkan di pul undian atas. Alhasil, pertemuan Fajri dengan salah satu dari tiga ganda tersebut baru tersaji di babak final.
Bila menjadi juara di Syed Modi Championships 2018, Fajri bakal mendapatkan tambahan 7.000 poin. Selain poin, tentu gelar juara akan berdampak secara mental buat mengarungi ketatnya persaingan ganda putra dunia.
Sebaliknya, kegagalan bakal membuat pencinta bulu tangkis Indonesia semakin meragukan potensi Fajar/Rian sebagai pelapis sepadan bagi Kevin/Marcus.
Bukan tidak mungkin Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bisa mengkudeta Fajri mengingat pasangan senior Pelatnas Cipayung tersebut lebih menunjukkan performa menjanjikan dalam beberapa turnamen terakhir.